Info Pondok
Sunday, 08 Dec 2024
  • Pondok pesantren ibnu abbas sragen yang beralamatkan di Beku Kliwonan Masaran Sragen Jawa Tengah

MANUSIA PALING BAIK, ORANG YANG BELAJAR DAN MENGAJARKAN AL-QUR’AN

Diterbitkan : - Kategori : Ustadz Muslim Atsari

HADITS HADITS FADHOIL AL QURAN

HADITS ‘UTSMAN BIN ‘AFFAAN

عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»
قَالَ: وَأَقْرَأَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ فِي إِمْرَةِ عُثْمَانَ، حَتَّى كَانَ الحَجَّاجُ قَالَ: وَذَاكَ الَّذِي أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا

Dari ‘Utsman, rodhiyallohu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Dia (Sa’ad bin ‘Ubaidah) berkata: “Abu Abdirrohman (As-Sulamiy) telah mengajarkan Al-Qur’an pada pemerintahan (kholifah) ‘Utsman, sampai zaman (gubernur) Al-Hajjaj, beliau berkata, ‘(Hadits) itu yang menyebabkan aku duduk di tempat duduk-ku ini (mengajarkan Al-Qur’an).

(HR. Bukhori, no. 5027; Tirmidzi, no. 2907; Abu Dawud, no. 1452; Ahmad, no. 412, 413, 500; Ibnu Hibban, no. 118)

Di dalam riwayat lain dengan lafazh:

«إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعَلَّمَهُ»

“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

(HR. Bukhori, no. 5028; Ibnu Majah, no. 211, 212; Ahmad, no. 405, 500)

KETERANGAN:

Hadits ini juga diriwayatkan dari sahabat lain, yaitu:
1) Ali bin Abi Tholib (HR. Tirmidzi, no. 2909; Ahmad, no. no. 1318. Syaikh Al-Albani berkata, “Shohih lighoirihi”)
2) Sa’ad bin Abi Waqqosh (HR. Ibnu Majah, no. no. 213. Syaikh Muhammad bin Ali bin Adam berkata: “Sanad hadits ini sangat lemah…namun kalimat pertama ada di dalam Shohih (Bukhori) dari hadits ‘Utsman”. Lihat: Masyariqul Anwar, no. 213)

FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:

  1. Manusia paling baik adalah orang yang menggabungkan dua sifat: belajar Al-Qur’an dari orang lain dan mengajarkannya kepada orang lain. (Lihat: Syarah Riyadhus Sholihin, 4/639, Syaikh Al-‘Utsaimin)
  2. Belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya mencakup mempelajari lafazh dan maknanya.
    Yakni orang yang belajar dan mengajarkan bacaan dan hafalan Al-Qur’an masuk hadits ini.
    Demikian pula mengajarkan makna dan tafsir-nya, juga masuk hadits ini. (Lihat: Syarah Riyadhus Sholihin, 4/639, Syaikh Al-‘Utsaimin)
  3. Keutamaan mengadakan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) di masjid-masjid atau tempat lainnya. Maka selayaknya orang tua memasukkan anak-anaknya untuk belajar Al-Qur’an dan orang yang mampu mengajar untuk mengajar.
  4. Ilmu yang paling utama untuk dipelajari dan diajarkan adalah Al-Qur’an. Sebab Al-Qur’an adalah kitab Alloh, dan sebaik-baik perkataan.
  5. Orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an adalah orang yang menyempurnakan dan memberi manfaat kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Maka menggabungkan keduanya menjadikannya sebagai orang yang paling utama. (Lihat Fathul Bari, 9/76)
  6. Mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an adalah dengan tujuan untuk diamalkan. Sebab ilmu yang tidak diamalkan tidak disebut ilmu menurut syari’at. Dan ulama sepakat bahwa orang yang bermaksiat kepada Alloh adalah orang yang jahil (bodoh; melakukan hal yang tidak pantas). (Lihat: Mirqotul Mafatih, 4/1453)
  7. Abu Abdirrohman As-Sulamiy telah mengajarkan Al-Qur’an pada pemerintahan kholifah ‘Utsman, sampai zaman gubernur Al-Hajjaj.
    Awal khilafah ‘Utsman sampai akhir kekuasaan Al-Hajjaj selama 72 tahun.
    Sedangkan akhir khilafah ‘Utsman sampai awal kekuasaan Al-Hajjaj selama 38 tahun. Maka lama mengajar As-Sulami antara 38-72 tahun. (Lihat Fathul Bari, 9/76-77)
    Kesabaran dan keistiqomahan yang pantas menjadi teladan, dengan sebab mengetahui keutamaan mengajarkan Al-Qur’an.
  8. Semangat Salafus Sholih di dalam mengamalkan Sunnah Nabi.

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits-hadits yang agung ini. Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.

Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Dhuha Sabtu, 29-Rojab-1442 H / 13-Maret-2021 M

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.