Info Pondok
Sunday, 09 Feb 2025
  • Pondok pesantren ibnu abbas sragen yang beralamatkan di Beku Kliwonan Masaran Sragen Jawa Tengah

AHLUL-QUR’AN ADALAH KELUARGA ALLAH

Diterbitkan : - Kategori : Artikel / Ustadz Muslim Atsari

HADITS HADITS FADHOIL AL QURAN

HADITS ANAS BIN MALIK

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
“إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ” قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ هُمْ؟
قَالَ: “هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ”

Dari Anas bin Malik, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah mempunyai banyak ahli (keluarga) dari kalangan manusia”.
Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, siapakah mereka?”
Beliau bersabda: “Ahli Qur`an adalah ahli Allah dan orang-orang khusus-Nya.”
(HR. Ibnu Majah, no. 215; Ahmad, no. 12279, 12292, 13542. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shohih Al-Jami’, no. 2165, 2528 dan di dalam Shohih At-Targhib, no. 1432. Dan dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth di dalam Takhrij Musnad Ahmad)

FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:

  1. Di antara metode Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam menyampaikan ilmu kepada para sahabat, dengan menyampaikan kalimat yang menarik perhatian mereka, sehingga mereka bertanya dan siap menerima ilmu.
  2. Allah mempunyai ahli (keluarga) dari kalangan manusia. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata, “Ahli (keluarga) Allah yaitu: wali-wali-Nya (kekasih-kekasih-Nya), orang-orang yang mendapatkan kekhususan dari-Nya”. (Takhrij Musnad Ahmad, 19/297)
  3. Ahli Al-Qur’an adalah ahli (keluarga) Allah. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berkata, “Ahli Al-Qur’an yaitu: orang-orang yang menjaga Al-Qur’an, mereka membacanya di waktu-waktu malam, dan ujung-ujung siang (yaitu pagi dan sore)”. (Takhrij Musnad Ahmad, 19/297) Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi berkata, “Ahli Al-Qur’an yaitu: orang-orang yang menghafal Al-Qur’an dan mengamalkannya”. (Catatan kaki Sunan Ibnu Majah, no. 215)
  4. Keutamaan menyibukkan diri dengan Al-Qur’an, yaitu dengan membacanya, menghafalnya, mempelajarinya, memahaminya, meyakininya, mengamalkannya, dan mengajarkannya kepada orang lain.

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Allah selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.

Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Dhuha Ahad, 25-Jumadil Akhir-1442 H / 7-Februari-2021 M

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.