Fenomena gaya hidup sebagian pemuda bangsa Indonesia hari ini identik dengan fashion, musik dan shopping. Suatu keadaan yang jika dibiarkan akan menjadi mimpi buruk di masa mendatang. Tidak sedikit dari para pemuda tersebut adalah generasi Islam. Sebagai umat Islam, kita berkewajiban melakukan perbaikan. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan pendidikan Islam.
Pendidikan Islam yang kami selenggarakan mengajarkan ilmu aqidah, fiqih, ilmu Alquran, hadits, bahasa Arab, siroh dan cabang-cabang ilmu Islam lainnya. Sedangkan metode pemahaman yang kami pakai adalah metode ilmiah berdasarkan pemahaman yang shahih dari para sahabat yang diikuti oleh para tabi’in, tabiut tabi’in dan generasi selanjutnya yang menjaga kemurnian ajaran Islam ini.
Pendidikan Islam dapat berupa pesantren/Pondok Pesantren atau pendidikan formal seperti MI, MTs, dan MA. Maka kami menyelenggarakan pendidikan yang menggabungkan dua model pendidikan yaitu Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal. Jadi di pagi hari anak-anak belajar secara formal, sedangkan sore hingga malam harinya dilanjutkan dengan program pesantren. Sehingga dengan demikian akan dihasilkan lulusan yang kuat dalam ilmu agama dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.
Lembaga pendidikan kami bernama Pondok Pesantren Ibnu Abbas As-Salafy yang di dalamnya terdiri dari program Mutawasithoh (setingkat SLTP), Program ‘Aliyah (setingkat SLTA) dan Program Tahfizh Reguler. Kesemuanya dilangsungkan dalam satu komplek pendidikan di daerah Beku, Kliwonan, Masaran, Sragen, Jawa Tengah.