Info Pondok
Wednesday, 15 Jan 2025
  • Pondok pesantren ibnu abbas sragen yang beralamatkan di Beku Kliwonan Masaran Sragen Jawa Tengah

TERMASUK PERBUATAN SYIRIK MENYEMBELIH UNTA, SAPI, KAMBING DAN HEWAN LAINNYA DI ATAS KUBURAN

Diterbitkan : - Kategori : Tak Berkategori

FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’

JILID 1 TENTANG AQIDAH

Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY

لا يجوز ذبح الإبل والبقر والغنم ونحوها على القبور بل هو شرك

فتوى رقم (6773):

س: إن في بلادي التي أنا فيها مشايخ كثير وهم يفعلون الأشياء التالية: هم يضربون الدفوف ويذهبون إلى القبور ويذبحون عليها الأغنام والإبل والبقر ويطبخون الطعام هل هذا شيء حرام أم لا؟ هم يبنون قبة خارج المدينة ويضربون فيه الدفوف والطبل وهناك ترتفع أصواتهم وهم قائلون: أغثنا يا شيخنا جيلاني, وغيرهم من المشائخ الآخرين, ويمشون بين الناس ويأخذون المال ويقولون: زيارة شيخ بن فلان إلى آخره, وإذا مرض أحد من الناس يأخذونه إليهم ويقرأون عليه الآيات ويقولون: تأتي بكبش أو ثور أو ناقة وغيره من المواشي, وفي السنة يدفع الناس مالا كثيرا ويذهبون إليهم فهل هذا شيء محرم في ديننا؟

ج: أولا: لا يجوز ذبحهم الإبل والبقر والغنم ونحوها على القبور, بل هو شرك يخرج من ملة الإسلام إذا قصدوا التقرب إليها رجاء بركتها; لأن التقرب بذلك لا يكون إلا لله, قال تعالى: قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك له وبذلك أمرت وأنا أول المسلمين وكذا لا يجوز الضرب بالدفوف للرجال مطلقا, ويجوز الضرب عليها للنساء في النكاح لإعلانه.

ثانيا: الاستغاثة بالأموات والغائبين من الأحياء من جن وملائكة وإنس ودعاؤهم لجلب نفع أو دفع ضر شرك أكبر يخرج من الملة, قال الله تعالى: ولا تدع من دون الله ما لا ينفعك ولا يضرك فإن فعلت فإنك إذا من الظالمين وإن يمسسك الله بضر فلا كاشف له إلا هو وإن يردك بخير فلا راد لفضله يصيب به من يشاء من عباده أما الضرب على الطبول فلا يجوز لا للرجال ولا للنساء.

ثالثا: زيارة مشايخ الطرق الصوفية لمريديهم لأخذ أموال منهم تسول وأكل للمال بالباطل, وينبغي لمن يقدر على نصحهم والأخذ على أيديهم أن يقوم بذلك وأن يقوم بنصح المريدين حتى لا يدفعوا لهم الأموال إلا بحقها الشرعي.

رابعا: رقية المريض بقراءة القرآن والأذكار والدعوات النبوية الثابتة عنه عليه الصلاة والسلام مشروعة, أما الذهاب إلى من ذكرت ليقرأ عليه أبياتا ويأمره بذبح كبش أو ثور مثلا فهذا لا يجوز; لأن ذلك رقية بدعية وأكل للمال بالباطل, وقد يكون شركا إذا ذبح ما ذكر للجن أو للأموات ونحو ذلك; لدفع شر أو جلب نفع منهم.

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضوعضونائب رئيس اللجنةالرئيس
عبد الله بن قعودعبد الله بن غديانعبد الرزاق عفيفيعبد العزيز بن عبد الله بن باز


TERMASUK PERBUATAN SYIRIK MENYEMBELIH UNTA, SAPI, KAMBING DAN HEWAN LAINNYA DI ATAS KUBURAN     

Fatwa nomor 6773:

Pertanyaan: Di negara saya tinggal ada banyak masyayikh yang melakukan amalan berikut ini; memukul rebana, pergi ke kuburan dan di sana mereka menyembelih kambing, unta, dan sapi serta memasak makanan. Apakah perbuatan ini di larang? Mereka membangun kubah di luar kota, memukul rebana dan bedug di sana. Mereka mengatakan dengan suara yang tinggi: tolonglah kami wahai syaikh kami, syaikh Jailani. Mereka juga menyeru masyaikh lain. Mereka berjalan diantara manusia dan mengambil harta sambil mengatakan: ini adalah ziarah/kunjungan syaikh putra fulan dan seterusnya. Jika ada yang sakit, ia dibawa kepada mereka dan dibacakan ayat-ayat, lalu mereka berkata: bawalah domba, sapi, unta atau hewan lain. Tiap tahun manusia memberi uang yang banyak kepada mereka dan mendatangi mereka. Apakah ini haram dalam agama kita?    

Jawab: pertama: tidak boleh menyembelih unta, sapi, kambing dan sejenisnya di atas kuburan, bahkan itu syirik yang mengeluarkan dari agama Islam jika dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada (penghuni)nya dengan mengharap barakahnya, karena mendekatkan diri dengan perkara tersebut tidak boleh dilakukan kecuali hanya untuk Allah, Dia ta’ala berfirman: Katakanlah: “sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” Juga laki-laki tidak boleh memukul rebana secara mutlak, sedangkan perempuan boleh memukulnya ketika pernikahan untuk pemberitahuan akan pernikahan tersebut.

Kedua: istighatsah kepada mayit atau yang ghaib dari makhluk hidup seperti jin, malikat dan manusia, dan berdo’a kepada mereka agar mendatangkan manfaat atau menolak mudharat adalah syirik besar yang mengeluarkan dari agama Islam, Allah berfirman: “Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang dhalim. Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya.” adapun memukul bedug maka tidak boleh untuk laki-laki maupun perempuan.

Ketiga: ziarah/kunjungan masyayikh thariqat sufi kepada para pengikut untuk mengambil harta mereka merupakan perbuatan mengemis dan memakan harta dengan cara batil. Hendaknya bagi yang mempunyai kekuasaan agar menasehati dan menghukum mereka dan juga menasehati para pengikut mereka agar tidak mengeluarkan harta kecuali sesuai tuntunan syar’i.

Keempat: ruqyah untuk orang sakit dengan bacaan Al-Qur’an, dzikir-dzikir dan do’a-do’a yang berasal dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah disyariatkan. Adapun pergi kepada orang seperti yang anda sebutkan untuk dibacakan bait-bait (mantra) dan diperintah untuk menyembelih domba atau sapi maka ini tidak boleh; karena merupakan ruqyah bid’ah dan memakan harta secara batil, terkadang bisa menjadi syirik jika menyembelihnya untuk jin atau orang-orang yang sudah mati atau sejenisnya untuk menghilangkan keburukan atau mendatangkan manfaat dari mereka.   

Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa

Ketua              : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz                                                                            

Wakil ketua     : Abdurrazaq ‘Afifi

Anggota          : Abdullah bin Ghudayan

Anggota          : Abdullah bin Qu’ud

(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.