Info Pondok
Sunday, 08 Dec 2024
  • Pondok pesantren ibnu abbas sragen yang beralamatkan di Beku Kliwonan Masaran Sragen Jawa Tengah

Penjelasan Maksud Penghambaan/Perbudakan dalam Islam

Diterbitkan : - Kategori : Tak Berkategori

FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’

JILID 1 TENTANG AQIDAH

Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY

مفهوم العبودية في الإسلام

السؤال الأول من الفتوى رقم (7150):

س1: من المعلوم البين والواضح المتعين: أن الإسلام جاء لتحرير الناس, والحرية في الإسلام, كما وصفها أحد العلماء الربانيين أنها: أن تكون عبدا لله وحرا لسواه. فالرجاء منكم أن توضحوا لنا باختصار مفهوم العبودية في الإسلام, وكيف يتم تحرير العبد من سيده وكل ما تفرع عن ذلك, إضافة إلى ذلك تفسير الحكمة من اتخاذ الرسول صلى الله عليه وسلم لأنس كخادم واتخاذ عمر للغلام… إلخ؟

جـ 1: معنى العبودية: الخضوع والتذلل والانقياد لله تعالى بطاعة أوامره وترك نواهيه, والوقوف عند حدوده؛ تقربا إليه سبحانه, ورغبة في ثوابه, وحذرا من غضبه وعقابه, فهذه هي العبودية الحقة ولا تكون إلا لله. وأما عبودية الرق فهي عبودية طارئة لأسباب كثيرة, أصلها تلبس الشخص بالكفر فيسبى من الكفار بالجهاد الشرعي.

أما كيف يتحرر العبد من سيده؟ فلذلك أسباب أوضحها العلماء في كتاب العتق, منها: أن يعتقه سيده على سبيل التقرب إلى الله سبحانه, ومنها أن يعتقه عن كفارة قتل أو ظهار أو نحوهما. وأما اتخاذ الخادم فجائز؛ لما ثبت في حديث أنس وغيره من الأحاديث, ومن الحكمة في ذلك قضاء حوائج النبي صلى الله عليه وسلم ومساعدته في لوازمه الخاصة ومعرفة الآداب والأخلاق التي كان يتحلى بها, وليس في ذلك معارضة العبودية الخاصة لله وحده.

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضوعضونائب رئيس اللجنةالرئيس
عبد الله بن قعودعبد الله بن غديانعبد الرزاق عفيفيعبد العزيز بن عبد الله بن باز


Penjelasan Maksud Penghambaan/Perbudakan dalam Islam

Pertanyaan pertama dari fatwa nomor 7150:

Pertanyaan: Termasuk perkara yang diketahui dengan jelas dan gamblang: bahwa Islam datang untuk memerdekakan manusia. Memerdekakan (manusia) dalam Islam, sebagaimana penjelasan salah seorang ulama’ rabbani: menjadikan seseorang menjadi hamba Allah dan merdeka/bebas dari selain-Nya. Mohon anda sekalian menjelaskan dengan ringkas kepada kami pemahaman penghambaan dalam Islam dan bagaimana seseorang lepas dari tuannya dan yang terkait dengannya, demikian juga mohon dijelaskan tafsir hikmah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan Anas sebagai pembantu dan Umar mengambil (seseorang) sebagai pembantu… sampai akhir pertanyaan?    

Jawab: Makna Ubudiyah (penghambaan): tunduk, merendahkan diri dan taat kepada Allah ta’ala dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, berhenti pada batasan-batasan-Nya untuk mendekatkan diri kepada-Nya, memperoleh pahala-Nya dan takut akan kemurkaan dan adzab-Nya, inilah penghambaan yang hakiki tidak diperuntukkan kecuali hanya untuk Allah. Adapun penghambaan budak (kepada tuannya) bukanlah penghambaan yang hakiki karena berbagai sebab, asalnya adalah keterlibatan seseorang dalam kekafiran kemudian ditawan dengan sebab jihad syar’i.

Adapun bagaimana seorang budak lepas dari tuannya, maka ada sebab-sebab terlepas darinya yang telah dijelaskan oleh para ulama’ dalam kitab perbudakan, diantaranya tuannya membebaskan/memerdekakan budak tersebut sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala, diantaranya juga memerdekakannya sebagai kafarah/tebusan atas suatu pembunuhan atau dhihar dan sejenisnya. Adapun mengambil pembantu maka ini diperbolehkan karena hadits dari Anas dan selainnya dari hadits-hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Hikmah dari hal ini adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan membantunya dalam urusan-urusan beliau yang khusus, dan termasuk hikmah juga untuk mengetahui adab dan akhlak yang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berhias diri dengannya, demikian itu tidak bertentangan dengan penghambaan yang khusus hanya untuk Allah saja.  

Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa

anggota                                                                          anggota

Abdullah bin Ghudayan                                                  Abdullah bin Qu’ud

Ketua                                                                             Wakil ketua 

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz                                    Abdurrazaq ‘Afifi

(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.