FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
السؤال الأول من الفتوى رقم (6618):
س 1: أتانا أحد الإخوان والذي يسكن في البادية وهو يسأل عن سؤال ها هو نصه: يقول: إنه يسكن في منزل في البادية والذي ورثه من آبائه وأجداده السالفين، والآن وفي هذه المدة الأخيرة وبالذات في 2 رمضان حدثت له فيه كارثة، والذي يقول فيها: قال: بأني من هذه الليلة وأنا أُرمى بالحجارة من داخل المنزل ومن خارجه وأنه يُطفى علي المصباح بدون أن أرى من يفعل هذا، وتكسر أوانيّ ويعبث بي دون أن أرى من يفعل بي هذا، ومكثت على ذلك مدة 4 أيام وأنا أعاني من هذه المصيبة فجئت إلى عشيرتي لعلهم يدلوني على شيء فأخبرتهم بهذا الخبر المفجع لكنهم ردوا علي بقولهم: إن هناك من هم أعداؤك هم يفعلون بك هذه الصنيعة الشنعاء وراحوا معي، فلما جاء الليل وأظلم شاهدوا الذي قلت لهم وصدقوني على ما قلت لهم. بعد هذا كله ألح عليّ أهلي بالخروج من هذا المسكن ومبارحته.
السؤال: كيف يكون تفسيركم لهذه الكارثة والمصيبة. ثم ما علاجها وما هو حكم الشريعة في ذلك؟
ج 1: قد يكون هؤلاء نفرا من شياطين الجن اعتدوا عليك وعبثوا بك؛ لتخرج من البيت أو لمجرد العبث بك واللعب عليك، وقد يكون منهم انتقاما منك لإيذائك إياهم من حيث لا تعلم.
وعلى كل حال الجأ إلى الله، وتحصن بتلاوة كتاب الله في البيت وقراءة آية الكرسي عندما تضطجع في فراشك للنوم أو الراحة، وتستعيذ بالله من شر ما خلق، وتقول: أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق ثلاث مرات وتقول كلما دخلت البيت: اللهم إني أسألك خير المولج وخير المخرج باسم الله ولجنا باسم الله خرجنا وعلى الله ربنا توكلنا وتقول عند كل صباح ومساء (ثلاث مرات): باسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم.
وبالجملة تحافظ على القرآن في البيت وغيره، وعلى الأذكار النبوية الثابتة عن النبي صلى الله عليه وسلم فتذكر الله بها في أوقاتها ليلا ونهارا في البيت وغيره، وتجدها في كتاب [الكلم الطيب] لابن تيمية، وكتاب [الوابل الصيب] لابن القيم، وكتاب [الأذكار] للنووي، وغير ذلك من كتب الحديث.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن قعود | عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
Seorang Laki-laki Dilempar Batu dari dalam Rumah pada Malam Hari sementara Ia Tidak Melihat Pelakunya
Pertanyaan pertama dari fatwa nomor 6618.
Pertanyaan: Ada salah satu ikhwan yang tinggal di pedesaan datang menemui kami dan bertanya tentang persoalan yang demikian ini bunyinya: “Ia tinggal di rumah pada suatu pedesaan yang ia warisi dari ayah dan kakek-kakeknya terdahulu. Akhir-akhir ini tepatnya tanggal 2 Ramadhan terjadi bencana padanya di rumah tersebut. Ia menceritakan: ‘Sungguh pada malam itu saya dilempari batu dari dalam dan luar rumah. Tiba-tiba lampu padam tanpa saya ketahui pelakunya. Periuk-periuk pecah dan ada yang mengganggu saya tanpa sepengetahuan saya. Kejadian itu berlangsung selama empat hari. Kejadian itu sangat menyiksa saya, maka saya datang kepada kerabat saya dengan harapan mereka akan memberi petunjuk tentang sesuatu. Saya mengabarkan kepada mereka kejadian yang sangat mengejutkan tersebut. Tetapi mereka justru menjawab dengan mengatakan: ‘Sungguh musuh-musuhmu yang melakukannya’ lalu mereka pergi bersama saya. Tatkala datang malam dan kondisi gelap, mereka menyaksikan apa yang saya katakan kepada mereka dan mereka pun membenarkannya. Setelah kejadian itu, kerabat saya mendesak saya agar keluar dan meninggalkan rumah tersebut.”
Pertanyaannya: Bagaimana penafsiran anda sekalian tentang kejadian dan musibah tersebut? Bagaimana cara mengatasinya dan apa hukum syari’at tentang hal tersebut?
Jawaban: Bisa jadi mereka adalah sekelompok setan dari bangsa jin yang mengganggu dan memainkanmu supaya engkau keluar dari rumah tersebut atau bisa jadi hanya sekedar mempermainkanmu saja. Bisa juga di antara mereka ada yang dendam kepadamu karena engkau pernah menyakiti mereka namun engkau tidak menyadarinya.
Apapun sebabnya mintalah pertolongan kepada Allah dan bentengilah dirimu dengan membaca kitabullah di rumah tersebut. Juga membaca ayat kursi ketika engkau merebahkan badanmu di ranjang untuk tidur atau istirahat. Demikian juga engkau berlindung kepada Allah dari kejahatan makhluk-Nya, yaitu mengucapkan: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya” tiga kali. Juga engkau baca setiap kali masuk rumah: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebaik-baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat keluar. Dengan menyebut nama Allah kami masuk rumah dan dengan menyebut nama-Nya kami keluar, dan hanya kepada-Nya kami bertawakal.” Serta engkau membaca setiap pagi dan petang tiga kali: “Dengan menyebut nama Allah yang tidak ada sesuatu di bumi dan di langit sanggup memberi mudharat bersama nama-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Kesimpulannya, biasakan dirimu membaca al-Qur’an di rumah maupun selainnya dan juga dzikir-dzikir nabawi yang shahih dari Nabi Muhammad shallallah ‘alaihi wasallam. Engkau berdzikir kepada Allah dengannya pada waktu-waktunya di malam dan siang hari baik di rumah maupun selainnya. Engkau bisa mendapati dzikir-dzikir tersebut pada kitab “al-Kalim ath-Thayyib” karangan Ibnu Taimiyah, “al-Wabil ash-Shayyib” karangan Ibnul Qoyyim, dan “al-Adzkar” karangan an-Nawawi, serta kitab-kitab hadits lainnya.
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil ketua : Abdurrazaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
Anggota : Abdullah bin Qu’ud
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar