FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
السؤال الثاني من الفتوى رقم (7324):
س 2: مرض رجل مرضا شديدا واشتد به المرض وذهب إلى كل الأطباء فلم يكتب الله الشفاء لهذا الرجل على أيدي هؤلاء الأطباء وذهب إلى رجل يتوسل ويستغيث ويتبرك بأصحاب القبور فكتب الله له الشفاء على يد هذا المتوثن المتوسل، فهل الذهاب إلى هذا الرجل يجوز، وهذه الفعلة تكررت عدة مرات واتخذها الناس عبرة واستقر في أذهانهم أنه يشفي الناس بما يفعل من أفعال الإشراك بالله والعياذ بالله، فما حكم الدين في ذلك؟
ج 2: يحرم الذهاب إلى من يفعل أعمال الشرك من دعاء أصحاب القبور والاستغاثة بهم لطلب الشفاء بدعائه ورقيته ونحو ذلك. ولو انتفع بعض الناس بذلك؛ لأن ذلك قد يوافق القدر فيظن أنه بسبب هذا الشخص، وقد يكون مرضه من أعمال الشياطين فيغروه بسؤال هؤلاء المشركين والذهاب إليهم فإذا سألهم تركوا إيذاءه.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن قعود | عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
(Hukum) Mendatangi Seseorang yang Bertawasul, Beristighatsah, dan Bertabaruk kepada Penghuni Kubur
Pertanyaan kedua dari fatwa nomor 7324.
Pertanyaan: Ada seseorang sakit parah dan semakin bertambah parah sakitnya. Ia telah mendatangi semua dokter (untuk berobat) tetapi Allah belum mentakdirkan kesembuhan baginya di tangan para dokter tersebut. Lalu ia mendatangi seorang laki-laki yang bertawasul, beristighatsah, dan bertabaruk kepada penghuni kubur, (setelah itu) Allah memberinya kesembuhan di tangan laki-laki penyembah berhala dan ahli tawasul ini. Apakah mendatangi orang ini diperbolehkan? Kejadian ini terjadi berkali-kali sehingga orang-orang menjadikannya sebagai pelajaran dan menjadi pengetahuan dalam pikiran mereka bahwa orang tersebut menyembuhkan manusia dengan ritual kesyirikan, wal’iyyadzu billah. Apa hukum agama Islam dalam perkara tersebut?
Jawab: Diharamkan mendatangi orang yang melakukan perbuatan kesyirikan, seperti berdo’a kepada penghuni kubur, beristighatsah kepada mereka dalam rangka meminta kesembuhan dalam do’a dan ruqyahnya, dan yang semisalnya. Hal ini diharamkan meskipun sebagian manusia mengambil manfaat dari praktek tersebut. Penjelasannya, karena terkadang (kesembuhan itu) memang bertepatan dengan takdir Allah, lalu disangkanya disebabkan oleh orang tersebut. Terkadang (kasus lain) sakit seseorang disebabkan perbuatan setan-setan lalu setan-setan itu menipunya dengan membujukkan agar mendatangi dan meminta (kesembuhan) kepada orang-orang yang berbuat syirik tadi. Jika orang sakit tadi meminta (kesembuhan) kepada mereka, maka setan-setan itu tidak menyakitinya lagi.
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil ketua : Abdurrazaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
Anggota : Abdullah bin Qu’ud
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar