PERINTAH MAKAN YANG HALAL & BAIK, LARANGAN MENGIKUTI LANGKAH SYAITAN
* *QS. Al-Baqoroh/2: 168- 169*
*
Q.S 2:168
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Terjemah :
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”
Q.S 2:169
اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوْۤءِ وَالْفَحْشَاۤءِ وَاَنْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Terjemah :
“Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”
*Alloh Ta’ala menaruh rizki manusia di bumi ini,* manusia diharuskan bekerja untuk mencari rizki yang halal dan meninggalkan yang haram.
*Perintah Alloh Ta’ala kepada manusia untuk makan yang halal dan baik,* yaitu yang tidak diharamkan, dan yang tidak membahayakan akal dan badan (lihat _Tafsir Ibnu Katsir_)
*Larangan Alloh Ta’ala kepada manusia untuk mengikuti langkah-langkah syaitan;* karena syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. Sedangkan musuh itu berusaha untuk mencelakakan musuhnya dengan berbagai cara.
*Perintah syaitan kepada manusia untuk berbuat jahat.* Jahat di sini terjemah dari _suu’_ yang artinya keburukan. Yaitu sesuatu yang menyusahkan jiwa.Yang dimaksud yaitu semua jenis dosa, yang berupa meninggalkan perintah atau mengerjakan larangan. (Lihat _Tafsir Aisarut Tafasir_, Syaikh Al-Jazairi)
*Perintah syaitan kepada manusia untuk berbuat keji*. Keji di sini terjemah dari _fahsya’_ yang artinya kekejian. Yaitu dosa yang melewati batas. Seperti zina, liwath, bakhil, minum khomr, dan semacamnya. Semua _fahsya’_ (kekejian) adalah dosa, tetapi tidak semua dosa itu _fahsya’_ (kekejian). (lihat _Tafsir Aisarut Tafasir,_ Syaikh Al-Jazairi)
*Perintah syaitan kepada manusia untuk berkata tentang Allah tanpa ilmu.* Berbicara tentang Alloh tanpa ilmu meliputi: berbicara (tanpa ilmu) tentang hukum-hukumNya, syari’atNya, dan agamaNya. Termasuk berbicara tentang nama-namaNya dan sifat-sifatNya, yang hal ini lebih besar daripada berbicara (tanpa ilmu) tentang syari’atNya, dan agamaNya.” (catatan kaki kitab _At-Tanbihat Al-Lathifah ‘Ala Ma Ihtawat ‘alaihi Al-‘aqidah Al-Wasithiyah_, hal: 34, tahqiq Syeikh Ali bin Hasan, penerbit: Dar Ibnil Qayyim)
*Haram mengikuti perintah-perintah syaitan yang dibisikkan ke dalam hati manusia*. Sebab syaitan itu hanya mengajak pengikutnya menuju neraka. (lihat QS. An-Nas dan QS. Fathir/35: 6)Inilah sedikit penjelasan dua ayat yang agung ini. Semoga Alloh selalu membimbing kita di atas jalan yang lurus.
Ditulis oleh *Ust. Muslim Atsari
*Sragen bakda Zhuhur Ahad, 24 Romadhon 1441 H / 17 Mei 2020 M
Beri Komentar