Sebagian orang menyangka bahwa jika seseorang sudak masuk Islam, mengikrarkan kalimat tauhid Laa ilaaha ila Alloh, maka dia sudah bebas dari kemusyrikan. Demikian juga sebagaian yang lain menyangka bahwa di kalangan orang Islam tidak ada kemusyrikan. Sesungguhnya anggapan dan persangkaan di atas tidak benar. Bahkan Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi was salam telah memberitakan bahwa sebagian umat ini akan menyembah berhala. Inilah sebuah hadits yang shohih, salah satu dalil tegas yang menerangkannya:
عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
“إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ” – أَوْ قَالَ: – ” إِنَّ رَبِّي زَوَى لِي الْأَرْضَ، فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا، وَإِنَّ مُلْكَ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا،
وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ،
وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي:
أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ بِعَامَّةٍ،
وَلَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ، فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ،
وَإِنَّ رَبِّي قَالَ لِي: يَا مُحَمَّدُ، إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً، فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ،
وَلَا أُهْلِكُهُمْ بِسَنَةٍ بِعَامَّةٍ،
وَلَا أُسَلِّطُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ، فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ،
وَلَوِ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِ أَقْطَارِهَا – أَوْ قَالَ بِأَقْطَارِهَا –
حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا، وَحَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يَسْبِي بَعْضًا،
وَإِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ،
وَإِذَا وُضِعَ السَّيْفُ فِي أُمَّتِي لَمْ يُرْفَعْ عَنْهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ، وَحَتَّى تَعْبُدَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي الْأَوْثَانَ،
وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ، وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي “
(وَلَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ قَالَ ابْنُ عِيسَى ظَاهِرِينَ ثُمَّ اتَّفَقَا لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ)
Dari Tsauban, dia berkata:
Rosululloh sholallohu ‘alaihi was salam bersabda:
“Sesungguhnya Alloh -Robbku- menghimpunkan bumi untukku, sehingga aku melihat bumi sebelah timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan sampai kepada bagian bumi yang dihimpunkan untukku. Dan aku diberi dua harta simpanan, yang berwarna merah dan yang berwarna putih.
Dan sesungguhnya aku memohon kepada Robbku untuk umatku:
Dan sesungguhnya Robbku berkata kepadaku:
“Wahai Muhammad, sesungguhnya jika Aku telah menetapkan satu keputusan, maka itu tidak akan ditolak.
Sesungguhnya yang aku khawatirkan pada umatku adalah imam-imam (tokoh-tokoh panutan) yang menyesatkan. Dan jika pedang telah dijatuhkan (digunakan) di kalangan umatku, pedang itu tidak akan diangkat dari umatku sampai hari kiamat. Dan waktu kiamat tidak akan datang sampai kabilah-kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik, dan sampai kabilah-kabilah dari umatku menyembah berhala-berhala.
Dan sesungguhnya di kalangan umatku akan muncul 30 pendusta, semua mengaku bahwa dia seorang Nabi. Sedangkan aku penutup para Nabi, tidak Nabi setelah aku. (Dan senantiasa ada sekelompok dari umatku berada di atas kebenaran –Ibnu ‘Isa berkata: “mereka menang”- orang yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka, sampai perintah Alloh datang”).
MUKHORRIJUL HADITS:
Hadits ini diriwayatkan oleh:
Tambahan kalimat terakhir di dalam kurung:
Diriwayatkan secara ringkas oleh:
DERAJAT HADITS:
Hadits ini dishohihkan oleh banyak ulama Ahli Hadits, antara lain:
FAEDAH-FAEDAH HADITS:
Hadits yang agung ini memiliki banyak sekali faedah, inilah di antaranya:
1- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya Alloh -Robbku- menghimpunkan bumi untukku, sehingga aku melihat bumi sebelah timur dan baratnya”.
Ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Alloh yang Dia perlihatkan kepada Nabi dan RosulNya sholallohu ‘alaihi was salam.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rohimahulloh berkata:
“Ini tidaklah berat bagi Alloh Ta’ala, karena sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Al-Qoulul Mufid Syarah Kitab At-Tauhid 1/485).
2- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan sampai kepada bagian bumi yang dihimpunkan untukku”. Ini merupakan salah satu mu’jizat Nabi sholallohu ‘alaihi was salam. Karena hadits ini menunjukkan bahwa kekuasaan umat ini akan menyebar ke arah timur dan barat, dan ini telah terjadi. Mulai dari Thonjah di ujung Maroko –bahkan seberang lautan- sampai India, bahkan sebagian Cina. Adapun ke arah selatan dan utara maka sedikit dibandingkan ke arah timur dan barat. (Lihat Syarah-Syarah Kitab At-Tauhid)
Hal ini juga akan terjadi di akhir zaman, yaitu bahwa agama Islam akan menguasai seluruh dunia, sebagaimana dijelaskan di dalam hadits lain. Maka umat Islam tidak boleh berputus asa dengan keadaan menyedihkan di zaman ini. Sesungguhnya kehinaan umat Islam disebabkan jauhnya dari agama yang haq, dari iman yang shohih dan amal yang sholih.
3- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan aku diberi dua harta simpanan yang berwarna merah dan yang berwarna putih”.
Penulis kitab An-Nihayah fii Ghoribil Hadits berkata:
“Merah yaitu kerajaan Syam, putih yaitu kerajaan Persia. Beliau mengatakan putih untuk Persia karena kulit mereka putih, dan karena harta mereka yang dominan adalah perak. Sebagaimana yang dominan kulit penduduk Syam adalah merah dan harta mereka adalah emas”.
Dan ini sudah terjadi.
4- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan sesungguhnya aku memohon kepada Robbku untuk umatku agar Dia tidak membinasakan umatku dengan paceklik yang merata, dan agar Dia tidak menjadikan musuh dari selain mereka menguasai mereka, sehingga musuh itu akan merampas daerah/wilayah mereka”.
Ini menunjukkan kasih sayang Nabi kepada umatnya, sehingga beliau memohonkan kebaikan bagi mereka.
5- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan sesungguhnya Robbku berkata kepadaku: “Wahai Muhammad, sesungguhnya jika Aku telah menetapkan satu keputusan, maka itu tidak akan ditolak”.
Ini salah satu dalil tentang iman kepada takdir.
Namun perlu diketahui bahwa takdir Alloh pasti dengan hikmah, baik kita mengetahui atau tidak.
6- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan Aku tidak akan membinasakan mereka (umatmu) dengan paceklik yang merata”.
Imam Nawawi berkata:
“Yaitu: Aku tidak akan membinasakan mereka (umatmu) dengan paceklik yang mengenai mereka semua, bahkan jika paceklik itu terjadi, hanya pada sedikit daerah dibandingkan dengan negeri-negeri Islam yang lain”.
Ini juga menunjukkan dikabulkannya doa pertama dari Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam ini.
7- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan Aku tidak akan menjadikan musuh dari selain mereka menguasai mereka, sehingga musuh itu akan merampas daerah mereka, walaupun musuh berkumpul dari berbagai penjuru bumi, sampai sebagian mereka (umatmu) membinasakan sebagian yang lain, dan sampai sebagian mereka (umatmu) menjadikan tawanan sebagian yang lain”.
Ini juga menunjukkan dikabulkannya doa kedua dari Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam ini, akan tetapi dengan syarat umat tidak saling berperang dan membinasakan.
8- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya yang aku khawatirkan pada umatku adalah imam-imam (tokoh-tokoh panutan) yang menyesatkan”.
Ini menunjukkan kekhawatiran Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam terhadap imam-imam yang menyesatkan.
Yaitu orang-orang yang mengajak menuju bid’ah-bid’ah, kefasikan, dan kemaksiatan.
Syaikh Abdurrohman bin Hasan Alu Syaikh rohimahulloh berkata:
“Yaitu umaro’, ulama’, dan ahli-ahli ibadah, mereka menghukumi dengan tanpa ilmu sehingga mereka menyesatkan umat”. (Fathul Majid, hlm: 243)
9- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan jika pedang telah dijatuhkan/diletakkan di kalangan umatku, pedang itu tidak akan diangkat dari umatku sampai hari kiamat”.
Syaikh Abdurrohman bin Hasan Alu Syaikh rohimahulloh berkata:
“Demikian juga ini telah terjadi. Karena ketika pedang telah jatuh dengan pembunuhan terhadap Utsman, pedang tidak diangkat lagi. Demikianlah akan terjadi sampai hari kiamat. Tetapi terkadang banyak, terkadang sedikit. Dan terjadi di satu tempat dan hilang di tempat yang lain”. (Fathul Majid, hlm: 235)
10- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan waktu kiamat tidak akan datang sampai kabilah-kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik”.
Di antaranya adalah yang telah terjadi setelah wafat Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam di zaman khilafah Abu Bakar As-Shidiq.
11- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan sampai kabilah-kabilah dari umatku menyembah berhala-berhala”.
Ini menunjukkan bahwa banyak sekali di kalangan umat ini yang akan menyembah berhala!
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rohimahulloh berkata:
“Ini telah terjadi. Pada setiap daerah kaum muslimin, (sebagian) mereka menyembah kubur, mengagungkan para penghuni kubur, meminta kebutuhan/hajat dan harapan kepada mereka, dan berlindung kepada mereka”. (Al-Qoulul Mufid Syarah Kitab Tauhid, 1/493)
Maka janganlah orang merasa aman dari kemusyrikan, sehingga perlu usaha untuk menjauhinya.
12- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Dan sesungguhnya di kalangan umatku akan muncul 30 pendusta, semua mengaku bahwa dia seorang Nabi”.
Ini merupakan berita Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam, bahwa di kalangan umat ini akan muncul Nabi-Nabi palsu.
Hal ini juga telah banyak terjadi, munculnya Nabi-Nabi palsu yang menipu umat.
13- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Sedangkan aku penutup para Nabi, tidak Nabi setelah aku”.
Ini berarti bahwa setiap pengakuan kenabian atau pengakuan mendapatkan wahyu dari Alloh, setelah wafatnya Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam merupakan kesesatan dan kedustaan yang nyata.
Barangsiapa mengaku sebagai Nabi atau Rosul setelah Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam, maka dia seorang pendusta dan kafir.
Begitu pula orang yang membenarkannya.
14- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “Senantiasa ada sekelompok dari umatku berada di atas kebenaran. Mereka dalam keadaan menang. Orang-orang yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka”.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahulloh berkata:
“Di dalam hadits ini terdapat ayat (tanda kekuasaan Alloh) yang agung, yaitu walaupun mereka (thoifah manshuroh) itu sedikit, namun orang yang tidak menolong mereka dan menyelisihi mereka tidak membahayakan mereka”.
Beliau juga berkata:
“Kabar gembira bahwa kebenaran tidak akan hilang sama sekali, sebagaimana zaman dahulu (sebelum diutusnya Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam) al-haq hilang, bahkan tetap ada sekelompok orang yang berada di atas al-haq”. (Fathul Majid, hlm: 250)
15- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam “mereka menang”,
yaitu menang terhadap ahli batil walaupun dengan hujjah (argumen). (‘Aunul Ma’bud)
16- Sabda Nabi sholallohu ‘alaihi was sallam “sampai perintah Alloh datang”,
yaitu angin wangi yang akan mematikan ruh semua orang beriman, di mana saja berada. Kemudian yang tinggal hanyalah orang-orang yang sangat jahat, dan pada merekalah datangnya hari kiamat. (Fathul Majid, hlm: 248)
17- Hadits ini merupakan mu’jizat yang sangat besar.
Karena hampir semua berita Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam di dalam ini telah terjadi, padahal semua berita itu merupakan perkara yang sangat jauh menurut umumnya akal manusia.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini.
Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Senin Dhuha,
18-Robi’ul Akhir-1446 H / 21-Oktober-2024 M,
al-hamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin.
Beri Komentar