1- HADITS ABU HUROIROH
يَقُولُ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ:
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَدِيثٍ ذَكَرَهُ:
« إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ،
التَّقْوَى هَا هُنَا » وَأَشَارَ إِلَى صَدْرِهِ.
Dari Abu Sa`id, maula Abdulloh bin ‘Aamir bin Kuraiz, dia berkata:
Saya mendengar Abu Hurairah berkata:
Saya mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Alloh tidak melihat tubuh kalian dan shuroh (bentuk; wajah) kalian, tetapi Dia melihat hati kalian. Taqwa itu di sini”, beliau menunjuk dada-nya”. (HR. Muslim, no. 33/2564; Al-Baihaqi dalam Al-Asma’ wash Shifat, no. 1001. Ini lafazh Imam Al-Baihaqi)
2- HADITS ABU HUROIROH
عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
« إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ »
Dari Yazid bin Al-Ashom, dari Abu Hurairah, dia berkata:
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Alloh tidak melihat shuroh (bentuk; wajah) kalian dan harta kalian, akan tetapi Dia melihat hati kalian dan amal (perbuatan) kalian”.
(HR. Muslim, no. 34/2564; Ibnu Majah, no. 4143; Ahmad, no. 7827, 10960; Ibnu Mandah dalam Al-Iman, no. 326; Al-Baihaqi dalam Al-Adab, no. 816, dalam Asma’ wa Shifat, no. 1002, dalam Syu’abul Iman, no. 9994; Abu Bakar Qodhi al-Maristan, no. 294, 570; Ibnu Asakir dalam Mu’jam-nya, no. 264, 1347; Ibnu Hibban, no. 394; Abu Thohir Al-Mukhollis, no. 3183; Abu ‘Awanah, no. 11189)
3- HADITS ABU UMAMAH
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ:
« إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ »
Dari Abu Umamah, dia berkata:
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Alloh tidak melihat shuroh (bentuk; wajah) kalian dan harta kalian, akan tetapi Dia melihat hati kalian dan amal (perbuatan) kalian”. (HR. Asy-Syajari dalam Tartibul Amaali, no. 2448; Abu Bakar asy-Syafi’iy, dalam Al-Fawaid, no. 841)
KETERANGAN HADITS
Makna kalimat “Alloh tidak melihat” di dalam hadits ini maksudnya: Alloh tidak menerima amal, atau Alloh tidak mendekatkan hamba-Nya, karena Alloh itu Maha Melihat segala sesuatu.
Syaikh Muhammad bin Abdul Hadi Abul Hasan Nuruddin as-Sindi (wafat th. 1138 H) berkata:
“Sabda beliau: (Tetapi Dia hanya melihat), yaitu: Maka perbaikilah amal dan hatimu, dan janganlah kamu menjadikan tekadmu (hanya) berkaitan pada badan dan harta. Kemungkinan yang dimaksud dengan “melihat atau tidak melihat” adalah Alloh tidak menerima atau mendekatkan seseorang dengan sebab penampilan menarik dan banyak uang, serta tidak menolaknya dengan kebalikannya. Tetapi Alloh hanya menerimanya dengan amal shalih dan keikhlasan hati, dan menolaknya dengan kebalikannya.
Jika tidak, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pandangan Alloh Ta’ala, dan Alloh lebih Mengetahui”. (Hasyiyah As-Sindi ‘ala Sunan Ibni Majah, 2/536)
FAWAID HADITS
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini.
Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Rabu Bakda Zhuhur,
20-Robi’ul Akhir-1446 H / 23-Oktober-2024 M,
Al-hamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin.
Beri Komentar