FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
السؤال الأول من الفتوى رقم (7701):
س 1: الكلمة الطيبة كما قال رسول الثقلين صلى الله عليه وسلم في الحديث: من قال: لا إله إلا الله محمد رسول الله دخل الجنة هذه الكلمة التامة مع الجزئين أي: (لا إله) نفي و (إلا الله) إثبات, وذلك دال على وحدانية الله تعالى, والجزء الثاني الدال على رسالة محمد صلى الله عليه وسلم في أي كتاب أجدها؟ وإن كانت مع الجزئين في كتاب الله تعالى وأحاديث النبي صلى الله عليه وسلم، لكن ما سواهما في أي كتاب ما جمعا مع الجزئين؟
جـ 1: ورد الركن الأول من أركان الإسلام بجزأيه في القرآن الكريم كثيرا, فالجزء الأول, كقوله تعالى: الله لا إله إلا هو الحي القيوم وقوله: فاعلم أنه لا إله إلا الله وقوله: ذلكم الله ربكم لا إله إلا هو خالق كل شيء والجزء الثاني, كقوله تعالى: محمد رسول الله والذين معه أشداء على الكفار رحماء بينهم وقوله تعالى: وما محمد إلا رسول قد خلت من قبله الرسل
وأما السنة ففي الصحيحين, عن ابن عمر رضي الله عنهما, عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله, وإقام الصلاة, وإيتاء الزكاة, وحج البيت, وصوم رمضان وفي (صحيح مسلم)، عن عمر رضي الله عنه قال: بينما نحن جلوس عند رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم إذ طلع علينا رجل شديد بياض الثياب شديد سواد الشعر لا يرى عليه أثر السفر ولا يعرفه منا أحد حتى جلس إلى النبي صلى الله عليه وسلم فأسند ركبتيه إلى ركبتيه ووضع كفيه على فخذيه وقال: يا محمد, أخبرني عن الإسلام, فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “الإسلام: أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله, وتقيم الصلاة, وتؤتي الزكاة, وتصوم رمضان, وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلا”. قال: صدقت. قال: فعجبنا له يسأله ويصدقه, قال: فأخبرني عن الإيمان؟ قال: “أن تؤمن بالله, وملائكته, وكتبه, ورسله, واليوم الآخر, وتؤمن بالقدر خيره وشره ” قال: صدقت, قال: فأخبرني عن الإحسان؟ قال: “أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك “، قال: صدقت, قال: فأخبرني عن الساعة؟ قال: “ما المسئول عنها بأعلم من السائل “، قال: فأخبرني عن أماراتها؟ قال: “أن تلد الأمة ربتها, وأن ترى الحفاة العراة العالة رعاء الشاء يتطاولون في البنيان ” ثم انطلق. فلبثت مليا, ثم قال لي: “يا عمر, أتدري من السائل “؟ قلت: الله ورسوله أعلم, قال: “هذا جبريل أتاكم يعلمكم دينكم
وفي الصحيحين, عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “من شهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له, وأن محمدا عبده ورسوله, وأن عيسى عبد الله ورسوله وكلمته ألقاها إلى مريم وروح منه, وأن الجنة حق والنار حق أدخله الله الجنة على ما كان من العمل وفي البخاري, عن أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أمرت أن أقاتل الناس حتى يقولوا: لا إله إلا الله, فإذا قالوها وصلوا صلاتنا واستقبلوا قبلتنا وذبحوا ذبيحتنا فقد حرمت علينا دماؤهم وأموالهم إلا بحقها, وحسابهم على الله وفي الصحيحين من حديث عتبان رضي الله عنه مرفوعا: فإن الله حرم على النار من قال: لا إله إلا الله, يبتغي بذلك وجه الله
وقد فسر أهل العلم هذه الأحاديث وما جاء في معناها: بأن من تلفظ بهاتين الشهادتين والتزم بحقهما من أداء الفرائض وترك المحرم وإخلاص العبادة لله وحده, فإن الله يدخله الجنة من أول وهلة. أما من مات على شيء من المعاصي دون الشرك ولم يتب منها فهو تحت مشيئة الله إن شاء سبحانه غفر له وأدخله الجنة على ما كان عليه من عمل, وإن شاء عذبه على قدر معصيته ثم يدخله الجنة, كما تواترت بذلك الأحاديث عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، ولأن القرآن يفسر بعضه بعضا وهكذا السنة, قال تعالى: إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء وهذه الآية في غير التائبين.
وأما قوله سبحانه: قل يا عبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا فهي في التائبين بإجماع أهل العلم, وهذا قول أهل السنة والجماعة من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم ومن سار على نهجهم من أهل العلم والإيمان, كالأئمة الأربعة وأتباعهم.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
Rukun Islam Pertama
Pertanyaan pertama dari fatwa nomor 7701:
Pertanyaan: Kalimat thayyibah sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk manusia dan jin dalam hadits: “Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah muhammad rasulullah maka pasti akan masuk surga” kalimat sempurna ini terdiri dua bagian yaitu (laa ilaha) sebagai peniadaan dan (illallah) sebagai penetapan, ini menunjukkan keesaan Allah ta’ala. Bagian kedua menunjukkan risalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, di kitab apa aku bisa mendapatkan keterangan tentangnya? Mohon dijelaskan dalil dari Al-Qur,an dan hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam (tentangnya), dan kitab (selain Al-Qur’an dan Al-Hadits) yang menjelasan kalimat thayyibah yang terdiri dari dua bagian ini?
Jawab: (Dalil) rukun Islam pertama yang terdiri dari dua bagian banyak terdapat dalam Al-Qur’an, bagian pertama seperti firman Allah ta’ala: “Allah, tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” dan firman-Nya: “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) selain Allah”. Dan firman-Nya: “(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhanmu; tidak sesembahan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu”. Adapun bagian kedua, seperti firman Allah: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.” Dan firman-Nya: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.”
Adapun dalam Al-Hadits, disebutkan dalam shahihain (shahih Bukhari dan Muslim), dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara; persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke baitullah, dan puasa ramadhan.” Dalam shahih muslim disebutkan dari Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih dan rambutnya sangat hitam, tidak ada padanya bekas safar dan diantara kami tidak ada seorang pun mengenalnya. Orang tersebut duduk mendekat kepada Nabi Muhammad shallalalhu ‘alaihi wasallam, kemudian menempelkan kedua lututnya kepada kedua lutut beliau dan meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua paha beliau dan berkata: “Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, dan berhaji ke baitullah jika engkau mampu mengadakan perjalanan ke sana.” Orang itu berkata: “anda benar” Umar berkata: “Kami heran kepadanya, dia bertanya tetapi dia pula yang membenarkan” orang itu berkata: “Beritahukan kepadaku tentang iman” Beliau bersabda: “engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman terhadap takdir yang baik maupun yang buruk” orang itu berkata: “anda benar” dan berkata lagi: “beritahukan kepadaku tentang ihsan” beliau bersabda: “engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya jika engkau tidak bisa melihat-Nya maka sesungguhnya Ia melihatmu”orang itu berkata: “anda benar” dan berkata: “beritahukan kepadaku tentang kiamat” beliau bersabda: “tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui tentangnya daripada yang bertanya” orang itu berkata: “kalau begitu beritahukan kepadaku tanda-tandanya” beliau bersabda: “jika budak wanita melahirkan majikannya (tuan puteri), dan jika engkau melihat orang tidak beralas kaki, telanjang, miskin dan penggembala kambing saling berlomba mendirikan bangunan” kemudian orang tersebut pergi. Maka aku berdiam diri cukup lama kemudian Rasulullah bertanya kepadaku: “Wahai Umar, apakah engkau tahu orang yang bertanya tadi?” aku mengatakan: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui” beliau bersabda: “ini tadi adalah malaikat Jibril datang kepada kalian untuk mengajari perkara agama kalian”.
Dalam shahihain, dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan bahwa Nabi Isa adalah hamba dan Rasul-Nya serta kalimat-Nya yang ditiupkan kepada Maryam dan merupakan ruh dari-Nya, dan bahwa surga dan neraka benar adanya maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga sesuai amalnya.
Dalam shahih Bukhari, dari Anas radhiyallallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan laa ilaha illallah, jika mereka mengatakannya, shalat dengan shalat kita dan berkiblat dengan kiblat kita serta menyembelih seperti cara kami meyembelih maka sungguh Allah telah mengharamkan atas kita darah dan harta mereka kecuali dengan cara yang hak, dan perhitungannya ada pada sisi Allah.”
Dalam shahihain dari hadits itban radhiyallahu ‘anhu secara marfu’: “sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi yang mengatakan laa ilaha illallah yang mengaharap dengan ucapannya itu wajah Allah.”
Sungguh ahlul ilmu telah menafsirkan hadits-hadits ini dan yang semakna dengannya bahwa barangsiapa mengucapkan dua kalimat syahadat ini dan memenuhi hak keduanya dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan keharaman serta mengikhlaskan ibadah hanya untuk Allah semata, maka sungguh Allah akan memasukkannya ke surga rombongan pertama. Adapun barangsiapa yang mati di atas suatu kemaksiatan selain syirik dan belum bertaubat darinya maka ia berada di bawah kehendak Allah, jika Dia kehendaki maka akan diampuni dan dimasukkan ke surga sesuai dengan kadar amalnya, dan jika Allah berkehendak bisa saja mengadzabnya sebanding dengan kadar maksiatnya kemudian hamba tersebut dimasukkan ke surga, sebagaimana hal itu mutawatir dalam hadits-hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan karena Al-Qur’an sebagiannya menafsirkan sebagaian yang lain demikian juga As-Sunnah (Al-Hadits), Allah ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu.” Ayat ini untuk selain yang bertaubat.
Adapun firman-Nya subhanahu wata’ala: “Katakanlah: wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” Yaitu untuk orang-orang yang bertaubat dengan kesepakatan ahlul ilmu, inilah perkataan ahlus sunah wal jama’ah dari sahabat Nabi Nuhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan siapa saja yang berjalan di atas manhaj mereka dari kalangan ahlul ilmu dan iman, seperti para imam yang empat serta pengikut mereka.
Semoga Allah memberi taufiq, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua Wakil ketua anggota
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Abdurrazaq ‘Afifi Abdullah bin Ghudayan
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar