FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
السؤال الثاني من الفتوى رقم (3716):
س 2: إنني أسمع وأرى بعيني, يقولون: بأن الأولياء عندهم التصرف في الدنيا في العبد, ويقولون: بأنهم عندهم أربعين وجها تراه رجلا وتراه ثعبانا وأسدا وغير ذلك, ويذهبون عند المقابر وينامون هناك ويدلجون هناك, ويقولون: بأنه يقف عندهم في المنام, ويقول لهم: اذهبوا فإنك شفيت, فهل هذا الكلام صحيح أم لا؟
ج 2: ليس للأولياء تصرف في أحد, وما آتاهم الله من الأسباب العادية التي يؤتيها الله لغيرهم من البشر, فلا يملكون خرق العادات, ولا يمكنهم أن يتمثلوا في غير صور البشر من ثعابين أو أسود أو قرود أو نحو ذلك من الحيوان, إنما ذلك أعطاه الله للملائكة والجن وخصهم به, ويشرع الذهاب إلى القبور لزيارتها والدعاء بالمغفرة والرحمة لأهلها, ولا يجوز الذهاب إليها لطلب البركة والشفاء من أهلها والاستغاثة بهم في تفريج الكربات وقضاء الحاجات, بل هذا شرك أكبر, كما أن الذبح لغير الله شرك أكبر, سواء كان عند قبور الأولياء أم غيرها, فما حكيته عنهم مخالف للشرع, بل من البدع المنكرة والعقائد الشركية.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن قعود | عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
Para Wali Tidak Punya Kekuasaan Mengatur Seseorang
Pertanyaan kedua dari fatwa nomor 3716:
Pertanyaan: Sesungguhnya aku mendengar dan melihat dengan mataku sendiri bahwa orang-orang mengatakan: “sesungguhnya para wali memiliki kekuasaan mengatur hamba Allah di dunia.” Mereka juga mengatakan: “Para wali itu memiliki empat puluh rupa, terkadang engkau melihatnya sebagai seorang laki-laki, ular, singa, dan selainnya. Mereka pergi ke kuburan dan tidur di sana semalam suntuk.” Mereka juga mengatakan: “Sesungguhnya wali mengitari mereka dalam mimpi dan mengatakan: “pergilah karena sesungguhnya engkau telah sembuh.” Apakah perkataan ini benar ataukah salah?
Jawab: Para wali tidak memiliki kekuasaan mengatur seseorang, dan apa-apa yang diberikan Allah kepada mereka berupa sebab-sebab yang biasa (dalam batas kewajaran) diberikan juga kepada manusia lainnya, sehingga mereka tidak memiliki sesuatu di luar kebiasaan, tidak mungkin mereka merubah diri dari rupa manusia menjadi luar, singa, kera atau hewan lainnya, perkara ini hanya Allah berikan khusus untuk malaikat dan jin.
Disyariatkan pergi ke kuburan untuk menziarahinya dan memohonkan ampuanan dan rahmat penghuninya, tetapi tidak boleh pergi ke kuburan dalam rangka nglalap berkah dan meminta kesembuhan dari penghuninya, juga tidak dibolehkan istighatsah kepada mereka dalam menghilangkan kesusahan dan memenuhi kebutuhan karena ini syirik besar, sebagaimana menyembelih untuk selain Allah adalah syirik besar, sama saja di lakukan di kuburan para wali atau selainnya.
Apa yang anda ceritakan tentang kondisi mereka menyelisihi syariat, bahkan termasuk bid’ah yang diingkari dan merupakan keyakinan yang mengandung kesyirikan.
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil ketua : Abdurrazaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
Anggota : Abdullah bin Qu’ud
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar