FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
السؤال الأول من الفتوى رقم (9336):
س1: إذا كان إنسان إمام مسجد ويستغيث بالقبور ويقول: هذه قبور ناس أولياء ونستغيث بهم من أجل الواسطة بيننا وبين الله, هل يجوز لي أن أصلي خلفه،وأنا إنسان أدعو إلى التوحيد؟ وأرجو منكم توضحوا لي كثيرا في هذا مواضيع النذر والاستغاثة والتوسل.
ج1: من ثبت لديك أنه يستغيث بأصحاب القبور أو ينذر لهم فلا يصح أن تصلي خلفه; لأنه مشرك, والمشرك لا تصح إمامته ولا صلاته, ولا يجوز للمسلم أن يصلي خلفه; لقول الله سبحانه: ولو أشركوا لحبط عنهم ما كانوا يعملون وقوله عز وجل: ولقد أوحي إليك وإلى الذين من قبلك لئن أشركت ليحبطن عملك ولتكونن من الخاسرين بل الله فاعبد وكن من الشاكرين
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
Imam Masjid tetapi Beristighatsah (mohon pertolongan) kepada Kuburan
Pertanyaan pertama dari fatwa nomor 9336:
Pertanyaan: Jika seorang Imam masjid beristighatsah kepada kuburan dan mengatakan: ini adalah kuburan para wali dan kita beritighatsah kepada mereka sebagai perantara antara kita dan Allah”. Apakah aku boleh shalat di belakangnya sedangkan aku seorang penyeru kepada tauhid? Aku memohon anda sekalian menjelaskan kepadaku dengan penjelasan yang banyak dalam masalah nadzar, istighatsah, dan tawassul.
Jawab: siapa saja yang telah jelas bagimu bahwasanya ia beristighatsah dengan penghuni kubur atau bernadzar untuknya maka tidak sah shalat di belakangnya; karena ia seorang musyrik, sedangkan seorang musyrik tidak sah keimaman dan shalatnya. Oleh karena itu tidak boleh bagi setiap muslim shalat di belakangnya; berdasarkan firman Allah subhanahu wata’ala: “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”, dan berdasar firman Allah azza wajalla: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.”
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil ketua : Abdurrazaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar