FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
السؤال الأول من الفتوى رقم (6310):
س 1: رجل أمي لا يقرأ ولا يكتب ويقول: لا إله إلا الله محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم, ولكن يتوسل بغير الله ويقول: المدد يا بدوي ويا حسين, أو ينذر لغير الله عز وجل ويتمسح بالقبور, ووقع في الشرك الأكبر وليس الأصغر, فهل يجوز أن نقول عنه: أنه مشرك؟ أو نقول: أنه جاهل بالتوحيد, ولا نحكم عليه بالكفر, وهل يجوز الصلاة خلفه ومناكحته وأكل ذبيحته; لأنه يسمي ويذكر اسم الله عليها؟ نرجو من فضيلتكم الإجابة وفقكم الله.
ج 1: دعاء غير الله شرك أكبر, قال تعالى: ومن يدع مع الله إلها آخر لا برهان له به فإنما حسابه عند ربه إنه لا يفلح الكافرون وقال جل شأنه: ولا تدع من دون الله ما لا ينفعك ولا يضرك فإن فعلت فإنك إذا من الظالمين والتوسل: منه ما هو شرك, ومنه ما هو محرم وبدعة, وكلها ممنوعة, وأما التمسح بالقبور فمحرم وشرك, ومن وقع في شيء من الشرك فإنه يبين له الحكم ويقرن بالدليل, فإن تاب ورجع فالحمد لله, وإن أصر على ما هو عليه من الشرك فإنه يحكم بكفره, ولا تجوز الصلاة خلف المشرك ولا مناكحته ولا أكل ذبيحته وإن سمى وذكر اسم الله.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
Pertanyaan pertama dari fatwa nomor 6310:
Pertanyaan: Ada seorang laki-laki tidak bisa membaca dan menulis, ia mengucapkan kalimat laa ilaha illallah muhammad rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi ia bertawasul kepada selain Allah dengan mengatakan: “tolonglah wahai Badawi, wahai Husain”, atau ia bernadzar untuk selain Allah azza wajalla dan mengusap-usap kubur (untuk tabaruk atau selainnya), ia jatuh dalam syirik besar bukan hanya syirik kecil. Apakah bisa kita katakan bahwasanya ia seorang musyrik? ataukah kita mengatakannya orang yang bodoh terhadap perkara tauhid sehingga kita tidak menghukuminya dengan kekufuran? Dan apakah dibolehkan shalat di belakangnya, menikahkan (muslimah) dengannya atau memakan sembelihannya; karena ia membaca basmalah ketika menyembelihnya? Kami mengharap jawaban dari anda sekalian, semoga Allah memberi taufiq kepada anda sekalian.
Jawab: Pertama: berdo’a kepada selain Allah adalah syirik besar, Allah ta’ala berfirman: “Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada satu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.” Allah yang agung perkara-Nya berfirman: “Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang dhalim.”. Mengenai tawasul, ada yang syirik ada juga yang haram dan bid’ah, semuanya terlarang. Adapun mengusap-usap kubur maka itu haram dan merupakan kesyirikan. Barangsiapa jatuh dalam kesyirikan maka dijelaskan kepadanya hukum perkara tersebut disertai dalil, jika ia bertaubat, alhamdulillah, jika tetap di atas kesyirikannya maka ia dihukumi atas dasar kekufurannya, tidak boleh shalat di belakang orang musyrik, menikahkannya (dengan muslimah) atau makan sembelihannya meskipun ia menyebut nama Allah.
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil ketua : Abdurrazaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar