Info Pondok
Sunday, 08 Dec 2024
  • Pondok pesantren ibnu abbas sragen yang beralamatkan di Beku Kliwonan Masaran Sragen Jawa Tengah

Bentuk tulisan kata Allah dan Muhammad sejajar di atas pintu masjid

Diterbitkan : - Kategori : Tak Berkategori

FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’

JILID 1 TENTANG AQIDAH

Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY

فتوى رقم (8377):

س: أود أن أطرح عليكم سؤالا كان محض خلاف بين عدد من الناس, وهو أنه كانت مكتوبة كلمة الله وكلمة محمد بشكل متداخل فيما بينهما في أعلى باب أحد المساجد في محافظة أدلب، وهي كما يلي: فمنهم من قال: بأنه لا يجوز كتابتها على هذا الشكل, وبرهنوا على قولهم: بأن محمدا صلى الله عليه وسلم أصبح بذلك في مرتبة الله, وهذا غير معقول. ومنهم من قال: بأن كتابتها ليس فيها أية حرمانية؛ لأن الله عز وجل جعل اسمه بجانب اسم رسوله محمد صلى الله عليه وسلم، فأرجو منكم الإرشاد الصحيح ولكم مني جزيل الشكر.

ج: مما جاء في نصوص الشريعة القرن بين الشهادة لله بالتوحيد والشهادة لنبيه محمد صلى الله عليه وسلم بالرسالة في مواضع, من ذلك: القرن بينهما في الأذان للصلاة وفي الإقامة لها, وفي حديث: “بني الإسلام على خمس: شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله ” وغير ذلك, مع بيان ما يجب الإيمان به على المكلفين بالنسبة لكل منهما مما هو أهله, كقول المكلف: لا إله إلا الله محمد رسول الله, أما مزجهما كتابة فلم يأت في كتاب الله ولا في سنة النبي صلى الله عليه وسلم، ومع ذلك ففيه خطر عظيم, إذ فيه مشابهة لعقيدة النصارى الباطلة في التثليث, وأن الأب والابن وروح القدس إله واحد, وفيه أيضا رمز للعقيدة الباطلة.. عقيدة وحدة الوجود, وفيه أيضا ذريعة إلى الغلو في الرسول صلى الله عليه وسلم وعبادته مع الله سبحانه, وعليه يجب أن يمنع كتابة اسم الله تعالى واسم رسوله محمد صلى الله عليه وسلم على هذا الشكل: شكل تداخل حروف اسميهما كتابة, وتقاطع حروف اسم كل منهما بحروف اسم الآخر, بل لا يجوز كتابة (الله- محمد) على باب المسجد ولا على غيره؛ لما في ذلك من الإيهام والتلبيس؛ لما ذكر من المحاذير وغيرها.

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضوعضونائب رئيس اللجنةالرئيس
عبد الله بن قعودعبد الله بن غديانعبد الرزاق عفيفيعبد العزيز بن عبد الله بن باز

Fatwa nomor 8377:

Pertanyaan: Aku merasa lebih suka (lebih percaya) untuk menanyakan kepada anda sekalian berupa persoalan yang menjadi khilaf di antara manusia, yaitu bentuk tulisan kata Allah dan Muhammad sejajar di atas pintu salah satu masjid, khilaf itu adalah sebagai berikut ini:

Diantara mereka ada yang berkata: tidak boleh menulisnya dalam bentuk tulisan seperti itu, mereka berdalil bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan sebab itu akan menempati kedudukan Allah dan ini tidak masuk akal.

Diantara mereka ada yang berkata: penulisan yang demikian itu tidak ada padanya keharaman karena Allah azza wajalla menjadikan nama-Nya di sisi nama Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Aku memohon kepada anda sekalian petunjuk yang benar, terima kasih banyak.

Jawab: Diantara yang terdapat dalam nash syariat adalah penyertaan syahadat/persaksian tauhid untuk Allah dan persaksian risalah untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beberapa tempat, diantaranya: penyertaan keduanya dalam adzan dan iqamah untuk shalat, dan juga dalam hadits: “Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya”, dan pada tempat lainnya disertai penjelasan akan wajibnya mengimani hal ini bagi para mukallaf sesuai apa yang dituntut dari keduanya, seperti keharusan mereka mengucapkan laa ilaha illallah.

Adapun menggabungkan penulisan keduanya (Allah-Muhammad) tidak ada dalam kitab Allah (Al-Qur’an) maupun dalam sunah (hadits) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan padanya terdapat bahaya yang besar, yaitu menyerupai aqidah trinitas nasrani yang batil bahwa ayah, anak dan roh kudus adalah tuhan yang satu. Dan padanya memuat simbol/tanda untuk aqidah batil yaitu aqidah wihdatul wujud. Demikian juga bisa menjadi wasilah untuk ghuluw (berlebihan) terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beribadah kepadanya bersamaan dengan beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala.

Wajib baginya melarang penulisan nama Allah ta’ala dan nama Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam bentuk seperti ini: bentuk huruf-huruf kedua nama tersebut sejajar dalam satu tulisan, dan huruf-huruf setiap nama terpisah dari nama yang lain, bahkan tidak boleh penulisan (Allah-Muhammad) di atas pintu masjid maupun di atas selainnya karena padanya ada unsur ketidakjelasan dan pengelabuhan sebagaimana penjelasan di atas dan sebab-sebab yang selainnya. 

Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa

anggota                                                                          anggota

Abdullah bin Ghudayan                                                  Abdullah bin Qu’ud

Ketua                                                                             Wakil ketua 

Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz                                    Abdurrazaq ‘Afifi

(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.