FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
فتوى رقم (6972):
س: رجل يصلي ويصوم ويفعل جميع أركان الإسلام, ومع ذلك كله يدعو غير الله حيث إنه يتوسل بالأولياء وينتصر بهم ويعتقد أنهم قادرون على جلب المنافع ودفع المضار أخبرنا جزاكم الله خيرا, هل يرثهم أولادهم الموحدون بالله الذين لا يشركون مع الله شيئا, وأيضا ما هو حكمهم؟
ج: من كان يصلي ويصوم ويأتي بأركان الإسلام إلا أنه يستغيث بالأموات والغائبين وبالملائكة ونحو ذلك فهو مشرك, وإذا نصح ولم يقبل وأصر على ذلك حتى مات فهو مشرك شركا أكبر يخرجه من ملة الإسلام, فلا يغسل ولا يصلى عليه صلاة الجنازة ولا يدفن في مقابر المسلمين ولا يدعى له بالمغفرة ولا يرثه أولاده ولا أبواه ولا إخوته الموحدون ولا نحوهم ممن هو مسلم لاختلافهم في الدين; لقول النبي صلى الله عليه وسلم: لا يرث المسلم الكافر, ولا الكافر المسلم رواه البخاري ومسلم.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن قعود | عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
Barangsiapa Shalat dan Berpuasa Tetapi Ia Beristighatsah (Meminta Pertolongan agar Dihilangkan Kesusahan yang Menimpanya) kepada Orang-orang yang sudah Meninggal maka Ia Seorang Musyrik (Menyekutukan Allah)
Fatwa nomor 6972:
Pertanyaan: Seorang laki-laki shalat dan berpuasa serta melaksanakan seluruh rukun Islam, tetapi bersamaan dengan itu ia menyeru selain Allah yaitu bertawasul dengan perantaraan para Wali, meminta pertolongan kepada mereka dan berkeyakinan bahwa mereka mampu mendatangkan maslahat dan menolak mudharat, berilah fatwa kepada kami, semoga Allah membalas anda sekalian dengan kebaikan, apakah anak-anak mereka yang mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun mewarisi harta mereka, dan juga apa hukum mereka?
Jawab: Barangsiapa shalat dan berpuasa serta melaksanakan rukun Islam tetapi ia beristighatsah kepada orang-orang yang sudah meninggal, yang ghaib, para Malaikat dan semisalnya maka ia adalah orang musyrik (menyekutukan Allah), jika ia dinasehati tetapi tidak menerima dan terus menerus seperti itu hingga ia meninggal maka ia seorang musyrik dengan kesyirikan besar yang mengeluarkannya dari Islam. Ia tidak dimandikan dan tidak dishalatkan jenazah atasnya serta tidak dikubur di pekuburan kaum Muslimin, dan ia tidak dimintakan ampun (atas dosanya). Anak-anaknya tidak mewarisi hartanya, demikian juga ayahnya dan saudara-saudaranya yang mentauhidkan Allah dan kerabat lainnya yang muslim karena berbeda agama, berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: “seorang Muslim tidak mewarisi orang kafir demikian juga orang kafir tidak mewarisi orang Muslim” (HR. Bukhari dam Muslim).
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil ketua : Abdurrazaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
Anggota : Abdullah bin Qu’ud
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar