FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
فتوى رقم (6913):
س: في ليلة من الليالي ذهب أخي البالغ من العمر 15 سنة يمشي على أقدامه في وادي من بوادي الجنوب، فقال: إنه وجد جسما تمثل له بأنه (قطوه)، ويقول: إن هذا الجسم مشى معه مسافة ما يقارب كيلو. وقد حصل له اشتداد في الأعصاب وتلاصقت فكاه، قال: وسار هذا الحيوان يمشي معي مرة عن يميني وتارة عن شمالي ومرة خلفي وأخرى أمامي، وقال: إنه حاول مرات كثيرة أن يذكر الله ولم يستطع، ثم قال: إنه حاول أن يتحرك بعمل يبعد هذا الجسم عنه ولكن كذلك لم يستطع ثم اختفت فجأة حسب قوله، ثم واصل سيره حتى وصل البيت، وبقي مدة تقدر بأسبوعين مصابا باضطراب في الأعصاب والفكر، ثم جاء له بعدها صرعة وقد نقلته إلى الدمام وذهبت به إلى المستشفى ولكن بعض الأصدقاء قالوا لي: إن أخاك مصاب بمرض جنون، وهو فعلا قد رأى الجن، هذا كلامهم لي ولا ينفع فيه علاج المستشفى وإنما يلزمك الذهاب إلى طبيب عربي.
وعلى إثر ذلك أجبرت من مرض أخي وذهبت إلى شخص في الدمام قال: إنه يعالج أمراض الجن، وعندما وصلنا إليه أجلس الولد أمامه وصار يهلل ويصلي على النبي بصوت مرتفع ثم يقول كلمات بصوت منخفض لا ندري ماذا يقول، ثم وضع ماء في فنجان وقرأ على الماء الفاتحة وبعض الكلمات لم أسمعها وأسقاه الولد ثم أعطانا لبان، وقال يقصد الولد: تبخر بهذا اللبان، بإشرافنا. ثم عدنا له مرة أخرى وقرأ على الولد مثل ما قرأ المرة السابقة، وقال مثل ما قال، ثم قال: استمروا عندي ست جلسات كل أسبوع جلسة وبعدها نكتب اسمه لدينا ونشوف هل له علاج عندنا أم لا، ثم قال: إننا نطالع الولد وهو يتبخر ثم إننا نطالع الذي في نجران وأبها وعدد مناطق كثيرة، وقال: إنه يعلم المريض الذي في الكويت. هذا ومن جهة أخرى فهو لا يأخذ فلوسا سوى الذي يعطيه الفرد دون أن يطلب. هذا ومن ناحية صحة الولد فقد تحسنت بإذن الله سبحانه وتعالى. كذلك أنا ولله الحمد عقيدتي راسخة بإذن الله رسوخ الجبال وليس لدي أدنى شك بأن النافع والضار هو الله وحده دون سواه وإنما ذهابي إلى هذا الشخص ليس اعتقادا مني في أنه سيشفي أخي، بل اعتقادي في ذلك الوقت وفي كل وقت بأنه لن يشفي أخي إلا الله سبحانه وتعالى، آمل من سماحتكم إرشادي أولا ماذا أعمل هل أداوم بمراجعة أخي لهذا الشخص أم تنصحوني بغير ذلك؟
ثانيا: ما صحة علاج هذا الشخص للناس بهذه الطريقة من الناحية الشرعية؟
ج: إذا كان الواقع كما ذكر فالذي بأخيك مس من الجن، وعلاجه بالرقى الشرعية من تلاوة القرآن كسورة الفاتحة، و قل هو الله أحد و قل أعوذ برب الفلق و قل أعوذ برب الناس وآية الكرسي، وغيرها من سور القرآن وآياته، والأذكار والأدعية النبوية الثابتة عن النبي صلى الله عليه وسلم مثل: أعيذك بكلمات الله التامة، من كل شيطان وهامة، ومن كل عين لامة ومثل: أذهب البأس، رب الناس، اشف أنت الشافي، لا شفاء إلا شفاؤك، شفاء لا يغادر سقما وارجع إلى كتاب [الكلم الطيب] لابن تيمية، و [الوابل الصيب] لابن القيم، و [الأذكار النووية] للنووي لتعلم منها الأذكار والأدعية التي تناسب مرض أخيك لتقرأ بها عليه أو يقرأها على نفسه، وننصحك ألا تعود إلى ذلك الرجل أو مثله لعلاج أخيك أو غيره، فإنه وإن أصاب في قراءة الفاتحة إلا أنه تكلم معها بكلمات أسرها، إخفاء لها – على ماء في الفنجان وسقاه الماء فقد يكون ما تكلم به سرا تعويذات شيطانية واستعانة بالجن، وهذا من الكهانة وقد نهى النبي صلى الله عليه وسلم عن الإتيان إلى الكهان، وفي الرقية الشرعية غنى عن الإتيان إلى الكهان، وما ذكره لك من مطالعته ما في نجران وأبها ومناطق أخرى يدل على كهانته واستخدامه للجن. شفى الله أخاك وثبتنا وإياكم على الحق.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن قعود | عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
Obat Orang yang Melihat Sesuatu yang Aneh
Fatwa nomor 6913.
Pertanyaan: Pada suatu malam, saudara saya yang berumur 15 tahun berjalan kaki di lembah bagian selatan. Dia mengatakan bahwa ia menjumpai makhluk halus seekor kucing. Binatang ini berjalan bersamanya sepanjang sekitar satu kilo. Tatkala itu urat sarafnya menjadi tegang dan rahang giginya menyatu. Ia berkata: “Binatang itu berjalan bersama saya, terkadang di sebelah kanan dan terkadang di sebelah kiri, terkadang di belakang dan kesempatan lain di depan saya. Saya sudah berusaha berkali-kali berdzikir kepada Allah tetapi tidak bisa. Juga berusaha menjauh darinya sama saja tidak bisa. Lalu tiba-tiba binatang itu menghilang.” Kemudian ia melanjutkan perjalanan pulang hingga sampai di rumahnya. Setelah itu ia mengalami kelainan pada urat saraf dan pikiran lebih kurang dua minggu. Setelah itu, dia sakit ayan, maka saya membawanya ke Dammam dan saya bawa ke rumah sakit tetapi beberapa sahabat saya berkata: “Sungguh saudaramu terkena gangguan jin dan ia benar-benar telah melihat jin” demikian itu perkataan mereka, selanjutnya: “Tidak ada manfaat baginya pengobatan rumah sakit, tetapi engkau harus membawanya ke tabib arab”.
Oleh sebab itu saya membawanya kepada seseorang di Dammam yang dikenal bisa mengobati penyakit jin. Ketika kami sampai padanya, dia mendudukkan saudara saya di depannya, kemudian mengucapkan tahlil dan bershalawat atas Nabi Muhammad dengan suara nyaring. Setelah itu mengucapkan kalimat-kalimat yang pelan yang tidak kami fahami apa yang dibaca. Kemudian menuangkan air ke dalam cangkir dan membacakan suarat al-Fatihah pada air tersebut dan beberapa kalimat yang tidak saya dengar. Selanjutnya memberikannya kepada saudara saya untuk diminum dan memberi kami kemenyan. Dia berkata kepada saudara saya: “Engkau asapi dirimu dengan kemenyan ini dalam pengawasan kami”. Kemudian kami menemuinya untuk yang kedua kalinya, lalu ia membacakan kepada saudara saya seperti yang dibacakan pada saat pertama kali. Kemudian ia berkata: “lanjutkan pertemuan denganku selama enam kali pada tiap minggu sekali pertemuan. Setelah itu kami akan menulis namanya di sisi kami, apakah ia bisa disembuhkan di sini ataukah tidak.” dia berkata lagi: “Kami mengawasi anak ini ketika ia mengasapi dirinya. Kami juga mengawasi orang yang di Najran, Abha, dan di berbagai kota yang banyak. Ia mengatakan bahwa ia mengetahui orang sakit yang berada di Kuwait. Di sisi lain ia tidak meminta upah kecuali sukarela saja. Kesehatan saudara saya membaik dengan izin Allah subhanahu wata’ala. Demikian pula saya –segala puji bagi Allah- aqidah saya tetap kokoh dengan izin Allah sekokoh gunung tidak sedikitpun keraguan pada diri saya bahwa yang memberi manfaat dan mudharat adalah Allah semata. Kepergian saya kepada tabib tadi bukan berarti saya berkeyakinan ia adalah yang menyembuhkan saudara saya, tetapi keyakinan saya pada waktu itu dan pada setiap waktu tidaklah dapat menyembuhkan saudara saya kecuali hanyalah Allah subhanahu wata’ala.
Pertama: Saya minta pendapat anda sekalian yang mulia, apakah saya tetap melanjutkan mengembalikan saudara saya kepada tabib ini ataukah anda menasehati saya hal lain?
Kedua: bagaimana tinjauan syari’at pengobatan tabib tersebut kepada manusia dengan cara yang telah disebutkan?
Jawaban: Apabila kejadiannya seperti yang disebutkan yaitu saudara anda dirasuki jin, maka pengobatannya dengan ruqyah syar’iyah yaitu membaca al-Qur’an seperti surat al-Fatihah, surat al-Ikhlash, surat al-Falaq, surat an-Nas, ayat kursi, dan surat atau ayat al-Qur’an yang lain, dzikir-dzikir dan do’a-do’a nabawi yang shahih dari Nabi Muhammad shallallah ‘alaihi wasallam seperti: Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan binatang berbisa, serta dari pandangan mata yang jahat. Seperti juga: hilangkanlah sakit ini, wahai Rabb manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tiada meninggalkan penyakit. Merujuklah pada kitab “al-Kalim ath-Thayyib” karangan Ibnu Taimiyah, “al-Wabil ash-Shayyib” karangan Ibnul Qoyyim, dan “al-Adzkar” karangan an-Nawawi, untuk engkau belajar darinya dzikir-dzikir dan do’a-do’a yang sesuai dengan penyakit saudaramu sehingga engkau bisa membacakannya kepada saudaramu atau ia sendiri membacanya untuk dirinya.
Kami menasehati anda untuk tidak kembali kepada laki-laki tadi (tabib) atau yang serupa dengannya untuk mengobati saudaramu atau orang lain. Hal ini karena meskipun benar dengan membaca Al-Fatihah tetapi ia juga membaca kalimat-kalimat yang ia rahasiakan yang ia hembuskan kepada air di dalam cangkir, bisa jadi yang ia ucapkan dengan rahasia adalah permohonan perlindungan dan permohonan bantuan kepada jin, hal ini termasuk perdukunan. Sungguh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang dari mendatangi dukun. Sedangkan dengan ruqyah syar’iyah cukup tidak perlu mendatangi dukun. Adapun apa yang ia sampaikan kepadamu bahwa ia bisa melihat apa yang di Najran, abha, dan kota lainnya menunjukkan atas kedukunannya dan meminta bantuan jin. Semoga Allah menyembuhkan saudara anda dan mengokohkan kami dan anda sekalian di atas kebenaran.
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Wakil ketua : Abdurrazaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
Anggota : Abdullah bin Qu’ud
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar