FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
السؤال الحادي عشر من الفتوى رقم (5276):
س 11: يقول صلى الله عليه وسلم: لعن الله من ذبح لغير الله ما هو المقصود من ذلك, ونحن في الجنوب إذا ذبح شخص لضيف أو لأهل بيته يقول: باسم الله وعلى ملة رسول الله صدقة لوجه الله, اللهم اجعل ثوابها لي ولأهل بيتي؟
ج 11: المقصود من الحديث تحريم الذبح لمن مات من الأنبياء والأولياء; رجاء بركتهم, والذبح للجن; إرضاء لهم, ورجاء قضائهم للحاجات, أو دفعا لشرهم فإن هذا شرك أكبر يستحق فاعله لعنة الله وغضبه, أما الذبح للضيوف إكراما لهم أو للأهل توسعة عليهم, والذبح تقربا إلى الله من أجل أن تجعل صدقة على الأموات يرجى ثوابها من الله للحي والميت فهذا جائز, بل هو إحسان يرجى ثوابه من الله, وهكذا الضحايا يوم النحر عن الأموات والأحياء.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن قعود | عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
Menyembelih untuk Para Nabi dan Para Wali yang telah Meninggal dengan Niat Mengharap Barakah Mereka dan Menyembelih untuk Jin dengan Niat Mengharap Keridhaan Mereka
Pertanyaan kesebelas dari fatwa nomor 5276:
Pertanyaan: Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Apa maksud hadits ini? kami yang berada di wilayah bagian selatan jika ada seseorang menyembelih hewan untuk dihidangkan kepada tamu atau untuk dimakan anggota keluarganya mengatakan: dengan menyebut nama Allah dan di atas ajaran Rasulullah ini adalah shadaqah yang diniatkan untuk mengharap wajah Allah. Ya Allah jadikan pahalanya untukku dan untuk keluargaku?
Jawab: maksud dari hadits tersebut adalah haramnya menyembelih hewan untuk orang yang meninggal dari kalangan para nabi dan para wali yang diniatkan untuk mengharap barakah mereka dan menyembelih hewan untuk jin dengan niat mengharap keridhaan mereka, mengharap mereka memenuhi kebutuhan-kebutuhan maupun menolak keburukan mereka, maka sesungguhnya ini adalah syirik besar yang pelakunya berhak mendapat laknat Allah dan kemurkaan-Nya. Adapun menyembelih hewan untuk dihidangkan kepada tamu sebagai bentuk memuliakan mereka atau untuk anggota keluarganya sebagai bentuk berbagi rizki, dan menyembelih hewan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan menjadikannya sebagai shadaqah atas nama orang yang sudah meninggal dengan mengharap pahalanya untuk yang masih hidup maupun si mayit maka ini diperbolehkan, bahkan termasuk perbuatan baik yang diharapkan akan mendapat pahala dari Allah. Demikian juga diperbolehkan menyembelih hewan kurban pada idul adha dengan meniatkan pahalanya untuk orang yang sudah meninggal maupun yang masih hidup.
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil ketua : Abdurrazaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
Anggota : Abdullah bin Qu’ud
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar