Info Pondok
Thursday, 27 Mar 2025
  • Pondok pesantren ibnu abbas sragen yang beralamatkan di Beku Kliwonan Masaran Sragen Jawa Tengah

Hukum Orang Muslim yang Telah Mukallaf Meyakini Bolehnya Nadzar dan Menyembelih Hewan untuk Penghuni Kubur

Diterbitkan : - Kategori : Tak Berkategori

FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’

JILID 1 TENTANG AQIDAH

Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY

من اعتقد من المكلفين المسلمين جواز النذر والذبح للمقبورين

السؤال الثالث من الفتوى رقم (1644):

س 3: إذا كان الأب محافظا على الصلوات الخمس وأركان الإسلام ولكنه يعتقد جواز النذر والذبح للمقبورين في الأضرحة والمشاهد, فهل لابنه الموجود أن يأخذ من ماله ما يبني به مستقبله أو أن يرثه بعد موته أم لا؟

ج 3: من اعتقد من المكلفين المسلمين جواز النذر والذبح للمقبورين فاعتقاده هذا شرك أكبر مخرج من الملة يستتاب صاحبه ثلاثة أيام ويضيق عليه فإن تاب وإلا قتل. أما أخذ ابنه من ماله ما يبني به مستقبله وكونه يرثه بعد موته في نفس المسألة المسئول عنها فإن هذا مبني على معرفة حقيقة واقع الأب ومعرفة الحال التي يموت عليها, فإذا كان أبوه مات على هذه العقيدة لا يعلم أنه تاب فإنه لا يرثه; لقول النبي صلى الله عليه وسلم: لا يرث المسلم الكافر, ولا الكافر المسلم متفق على صحته.

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضوعضونائب رئيس اللجنةالرئيس
عبد الله بن قعودعبد الله بن غديانعبد الرزاق عفيفيعبد العزيز بن عبد الله بن باز


Hukum Orang Muslim yang Telah Mukallaf Meyakini Bolehnya Nadzar dan Menyembelih Hewan untuk Penghuni Kubur        

Pertanyaan ketiga dari fatwa nomor 1644:

Pertanyaan: Jika seorang ayah menjaga shalat lima waktu dan rukun Islam lainnya tetapi meyakini bolehnya nadzar dan menyembelih hewan untuk penghuni kubur di kuburan maupun di tempat-tempat yang dapat disaksikan manusia, apakah anaknya diperbolehkan mengambil hartanya untuk kepentingan masa depan anak tersebut dan apakah ia mewarisi harta ayahnya?    

Jawab:Barangsiapa diantara kaum Muslimin yang Mukallaf (telah mendapat beban menjalankan kewajiban syariat) meyakini bolehnya nadzar dan menyembelih hewan untuk penghuni kubur maka keyakinannya itu merupakan syirik besar yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam. Pelakunya diminta taubat selama tiga hari dan ditekan untuk segera bertaubat, jika bertaubat maka dibiarkan tetapi jika tidak mau bertaubat maka ia dibunuh.

Adapun anak mengambil harta ayahnya untuk masa depannya dan apakah ia mewarisi harta ayahnya setelah meninggal adalah satu permasalahan yang saling terkait. Permasalahan ini dibangun di atas pengetahuan hakikat sesungguhnya bagaimana keyakinan ayahnya dan pengetahuan kondisi ketika ayahnya meninggal. Jika ayahnya meninggal di atas aqidah ini dan tidak diketahui akan taubatnya maka anak tersebut tidak mewarisi harta ayahnya; berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: seorang Muslim tidak mewarisi harta orang kafir dan orang kafir tidak mewarisi harta orang Muslim (muttaqun ‘alaih).

Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa

Ketua              : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz                                                                            

Wakil ketua     : Abdurrazaq ‘Afifi

Anggota          : Abdullah bin Ghudayan

Anggota          : Abdullah bin Qu’ud

(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.