Info Pondok
Tuesday, 15 Oct 2024
  • Pondok pesantren ibnu abbas sragen yang beralamatkan di Beku Kliwonan Masaran Sragen Jawa Tengah

(Hukum) Mendatangi “Tuan” Ketika Menderita Sakit Parah

Diterbitkan : - Kategori : Tak Berkategori

FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’

JILID 1 TENTANG AQIDAH

Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY

الذهاب إلى السيد في حالات المرض القصوى

السؤال الأول من الفتوى رقم (9440):

س 1: ما حكم الذهاب إلى السيد في حالات المرض القصوى مع أنه لا يوجد علاج للمريض ولكن السيد عالج كثيرين من نفس المرض وشفوا بأمر الله مع اعتقادنا أن الله هو الشافي، وقد اعترض البعض على ذلك ونحن نقول: بأن السيد وسيلة مثله مثل الطبيب. فما رأي فضيلتكم في ذلك؟

ج 1: يباح للمريض أن يتعالج من مرضه بالأدوية المباحة وبالرقية الشرعية وبالأدعية المشروعة، ويحرم الذهاب إلى الكهان والمشعوذين الذين يدعون علم المغيبات ويعملون الطلاسم والرقى الشركية، ولو كانوا ممن يسمى: سيدا.

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضونائب رئيس اللجنةالرئيس
عبد الله بن غديانعبد الرزاق عفيفيعبد العزيز بن عبد الله بن باز

(Hukum) Mendatangi “Tuan” Ketika Menderita Sakit Parah

Pertanyaan pertama dari fatwa nomor 9440.

Pertanyaan pertama: Apa hukum mendatangi “tuan” ketika menderita sakit parah karena tidak didapati pengobatan untuk orang sakit tersebut, sementara “tuan” tadi mengobati banyak orang sakit dan menyembuhkan dengan perintah Allah bersamaan dengan keyakinan kami bahwa Allah lah yang menyembuhkan, sungguh sebagian manusia membantah kami dan kami katakan: “Tuan” itu hanya sebagai perantara saja seperti halnya dokter, apa pendapat anda sekalian dalam permasalahan ini?        

Jawab: Diperbolehkan mengobati orang sakit dari sakitnya dengan obat-obatan yang mubah, ruqyah syar’iyah, maupun do’a-do’a yang disyariatkan. Dan diharamkan mendatangi dukun, tukang ramal/tukang sulap yang mengaku mengetahui ilmu ghaib dan mengamalkan sihir dan mantera syirik, meskipun ia disebut “tuan”.

Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa

Ketua              : Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz

Wakil ketua     : Abdurrazaq ‘Afifi

Anggota          : Abdullah bin Ghudaya                        

(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.