Info Pondok
Monday, 04 Nov 2024
  • Pondok pesantren ibnu abbas sragen yang beralamatkan di Beku Kliwonan Masaran Sragen Jawa Tengah

(Hukum) Jimat yang Mengandung unsur Syirik, tetapi terdapat Tulisan Ayat-ayat Al-Qur’an padanya

Diterbitkan : - Kategori : Tak Berkategori

FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’

JILID 1 TENTANG AQIDAH

Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY

التمائم المشتملة على شركيات مع آيات قرآنية

السؤال الأول من الفتوى رقم (4405):

س 1: مضمونه: أن السائل وجد بالنسخة المرفقة خرافات وشركيات مع آيات قرآنية وأن الناس يتهافتون عليها ويعتقدون فيها اعتقادات باطلة وأرسلها ليتخذ اللازم حيال ما فيها من أباطيل بإذاعة الرد عليها أو نشره بين الناس بطريق آخر مناسب؟

ج 1: هذه النسخة اشتملت على آيات وسور من القرآن الكريم، كما اشتملت على ثلاث صفحات تقريبا من كلام مؤلفها في بيان منافع هذه النسخة التي سماها حجاب الحصن الحصين، وعلى خمس صفحات من كلام بعض العارفين عن جده فيها بيان منافع هذا الحجاب والتوسل في نفعها ببركة النبي العدناني، كما اشتملت على الآيات التي سماها الآيات السبع المنجيات وعلى دعائها في زعمه، وعلى هذا تكون بدعة منكرة من عدة وجوه:

أولا: اشتمالها على التوسل ببركة النبي صلى الله عليه وسلم لنفع من اتخذها حجابا بتحقيق ما ينفعه أو دفع ما يضره وهذا ممنوع لكونه ذريعة إلى الشرك.

ثانيا: زعم مؤلفها وبعض العارفين أن هذا الحجاب نافع فيما ذكر من المنافع؛ ضرب من التخمين وقول بغير علم ومخالف للشرع؛ لكونه نوعا من الشرك، وكذا زعمه أنه حصن حصين كذب وافتراء، فإن الله تعالى هو الحفيظ ولا حصن إلا ما جعله حصنا ولم يثبت بدليل من الكتاب أو السنة أن هذه النسخة حصن حصين.

ثالثا: اتخاذ تلك النسخة حجابا نوع من اتخاذ التمائم. وهي شرك مناف للتوكل على الله أو لكمال التوكل عليه سواء كانت من القرآن أو من غيره، وهذه النسخة ليست قرآنا فقط، بل هى خليط من القرآن وغيره واتخاذها حجابا ليس مشروعا، بل ممنوعا فكيف تسمى: الحجاب الحصين.

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء

عضوعضونائب رئيس اللجنةالرئيس
عبد الله بن قعودعبد الله بن غديانعبد الرزاق عفيفيعبد العزيز بن عبد الله بن باز

(Hukum) Jimat yang Mengandung unsur Syirik, tetapi terdapat Tulisan Ayat-ayat Al-Qur’an padanya     

Pertanyaan pertama dari fatwa nomor 4405.

Pertanyaan: kandungan isi pertanyaan: bahwa penanya mendapatkan naskah berisi khurafat  syirik, di dalamnya terdapat tulisan ayat-ayat al-Qur’an. Manusia memuji naskah tersebut dan berkeyakinan mengenai naskah tersebut dengan keyakinan yang batil. Lalu ia mengirim naskah tersebut (kepada lajnah daimah) untuk disikapi dengan tegas atas kebatilan-kebatilan yang ada padanya dengan menyiarkan bantahan atasnya atau menyebarkannya (bantahan tersebut) kepada manusia dengan cara lain yang lebih tepat? 

Jawaban: Naskah ini berisi ayat-ayat dan surat-surat dari al-Qur’an al-Karim. Juga berisi kira-kira tiga halaman perkataan penulisnya tentang penjelasan manfaat naskah tersebut yang dinamakan dengan hijab al-hishn al-hashin (Pelindung dan Tameng yang Menjaga). Demikian juga berisi lima halaman tentang perkataan sebagaian ‘Arifin (Orang-orang yang dianggap “mengetahui”) dari kakeknya berupa manfaat hijab (pelindung) ini dan tawasul dalam rangka untuk mendapat manfaatnya dengan berkah Nabi (Muhammad) al-‘Adnani. Naskah ini juga berisi ayat-ayat al-Qur’an yang dinamakan dengan al-Ayat as-Sab’u al-Munajjiyat (tujuh ayat yang Ampuh) disertai (cara) berdo’a (dengan)nya menurut pendapat penulis. Berdasarkan hal ini maka naskah ini merupakan bid’ah yang mungkar dilihat dari beberapa sisi:

  1. Berisi tawasul dengan berkah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mendapatkan kemanfaatan bagi yang menjadikannya sebagai hijab (pelindung). Ia akan mendapat apa yang bermanfaat baginya dan terlindungi dari apa yang membahayakannya. Ini adalah perkara yang dilarang karena menghantarkan pada perbuatan syirik.
  2. Persangkaan atau keyakinan penulis dan sebagaian ‘Arifin bahwa hijab ini bermanfaat sebagaimana disebutkan (dalam naskah); ini adalah reka-rekaan dan perkataan tanpa ilmu serta menyelisi syari’at; karena sejatinya hijab tersebut termasuk syirik. demikian juga persangkaannya bahwa hijab tersebut adalah penjaga yang menjaga merupakan kedustaan dan perkataan yang dibuat-buat, karena sesungguhnya Allah Ta’ala, Dialah yang Maha Penjaga dan tidak ada penjagaan kecuali penjagaan dari-Nya. Tidak terdapat dalil yang kokoh dari al-Kitab dan as-Sunah bahwa naskah ini merupakan penjaga yang menjaga.
  3. Menjadikan naskah tersebut sebagai hijab (pelindung) masuk kategori menjadikannya sebagai jimat, sedangkan naskah ini tidak hanya dari al-Qur’an saja, tetapi gabungan al-Qur’an dan selainnya. Menjadikannya sebagai hijab tidak disyari’atkan bahkan dilarang, maka bagaimana mungkin dinamakan al-hijab al-hashin (Pelindung yang melindungi/menjaga).          

Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa

Ketua              : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz

Wakil Ketua    : Abdurrazzaq ‘Afifi

Anggota          : Abdullah bin Ghudayan

Anggota          : Abdullah bin Qu’ud                                  

(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.