FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
فتوى رقم (8999):
س: عندنا في السودان كثير من الناس يحلفون بالمشايخ وبالأضرحة، وقد يحصل هذا داخل المحاكم الشرعية حيث إنه إذا طلب القاضي من الظالم أن يحلف على المصحف حلف كاذبا دون أن يتردد. أما إذا قال له القاضي: احلف بالضريح امتنع من الحلف واعترف بظلمه ظنا منه أنه إذا حلف بالضريح أصيب بضرر؛ لأن الضريح في نظره يضر وينفع، فما الحكم في ذلك وهل يجوز للقاضي أن يحلف بالضريح أو بالشيخ؟
وقد أفتى لنا أحد العلماء بجواز الحلف بالضريح وترك المصحف، وقال: إنه يجوز لاسترداد حق المظلوم إذا دعت الضرورة لذلك، فما مدى صحة هذه الفتوى؟
أرجو توضيح ذلك بالأدلة إذا تكرمتم جزاكم الله عن المسلمين خيرا.
ج: يحرم الحلف بالضريح أو الشيخ، ولا يجوز للقاضي أن يطلب الحلف بهما؛ لما ثبت من قول النبي صلى الله عليه وسلم: من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك واليمين المشروعة إنما تكون بلفظ الجلالة أو اسم من أسمائه أو صفة من صفاته.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن قعود | عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
(Hukum) Bersumpah dengan Kuburan
Fatwa Nomor: 8999
Pertanyaan: Di Sudan tempat kami berada, ada banyak orang bersumpah dengan atas nama masyayikh dan kuburan. Terkadang sumpah ini diucapkan di pengadilan agama ketika hakim meminta orang yang berbuat dhalim untuk bersumpah di atas mushaf, tanpa ragu ia akan bersumpah palsu, tetapi jika hakim berkata kepadanya: bersumpahlah dengan nama kuburan! Maka ia akan bersumpah dan mengakui kedhalimannya karena yakin jika bersumpah atas nama kuburan maka dapat mendatangkan mudharat. Karena dalam pandangannya kuburan dapat memberi mudharat dan mendatangkan manfaat. Apa hukum syar’i dalam permasalahan itu? Apakah boleh hakim menyuruh bersumpah atas nama kuburan atau syaikh?
Sungguh seorang ulama’ telah memberi fatwa kepada kami bolehnya bersumpah dengan nama kuburan dan meninggalkan bersumpah dengan mushaf. Ia berkata: sumpah dengan itu (kuburan) diperbolehkan untuk mengembalikan hak orang yang terdhalimi jika kondisi darurat memaksa demikian. Sejauh mana kebenaran fatwa tersebut?
Saya memohon penjelasan hal tersebut disertai dalil-dalilnya. Semoga Allah membalas anda sekalian dengan kebaikan (atas khidmah anda kepada) kamu muslimin.
Jawaban: Diharamkan bersumpah atas nama kuburan dan syaikh. Tidak diperbolehkan hakim meminta (terdakwa) agar bersumpah dengan keduanya; berdasarkan hadits dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam: Barangsiapa berumpah dengan selain Allah maka sungguh ia telah berbuat kekafiran atau kemusyrikan. Sumpah yang syar’i adalah jika diucapkan dengan lafadh Jalaalah (Allah) atau nama diantara nama-nama-Nya atau sifat diantara sifat-sifat-Nya.
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil Ketua : Abdurrazaq Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
Anggota : Abdullah bin Qu’ud
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar