FATWA LAJNAH DAIMAH LILBUHUTS AL-ILMIYAH WALIFTA’
JILID 1 TENTANG AQIDAH
Disusun oleh: ASY-SYAIKH AHMAD BIN ABDURRAZAQ AD-DUWAISY
السؤال الرابع من الفتوى رقم (4360)
س 4: هل من شهد أن الله هو الخالق الرازق وأن الرسول هو محمد صلى الله عليه وسلم ولم يفعل شيئا إلا الصلاة ولو يسجد لشيخه ويذبح لغير الله فهل هو مسلم أم لا؟
ج 4: السجود لغير الله شرك، والذبح لغير الله شرك أيضا، فمن سجد لغير الله أوذبح لغير الله بعد بيان حكم ذلك له فهو مشرك كافر لا يقبل الله منه صرفا ولا عدلا وإن صلى وصام، فإن أعمال المشرك لا تقبل منه وإذا مات على الشرك فإن الله لا يغفر له، قال تعالى: إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء وقال تعالى: إنه من يشرك بالله فقد حرم الله عليه الجنة ومأواه النار وما للظالمين من أنصار وقال تعالى: ولو أشركوا لحبط عنهم ما كانوا يعملون أما إن تاب قبل الموت توبة نصوحا فإن الله يغفر له، كما قال سبحانه: قل ياعبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب جميعا أجمع علماء الإسلام أن هذه الآية نزلت في التائبين، أما آية النساء، وهي قوله تعالى: إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء فهي نزلت في حق غير التائبين، وهم الذين ماتوا على كفرهم ومعاصيهم. نسأل الله تعالى السلامة.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد, وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو | عضو | نائب رئيس اللجنة | الرئيس |
عبد الله بن قعود | عبد الله بن غديان | عبد الرزاق عفيفي | عبد العزيز بن عبد الله بن باز |
(Hukum) Menyembelih untuk Selain Allah
Pertanyaan keempat dari fatwa nomor 4360.
Pertanyaan: Apakah orang yang bersaksi bahwa Allah adalah Maha Pencipta, Maha Pemberi rizki dan bahwa Rasul-Nya adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam serta tidak beramal kecuali shalat meskipun ia sujud kepada gurunya dan menyembelih hewan untuk selain Allah, apakah ia tetap seorang Muslim ataukah tidak?
Jawaban: Sujud kepada selain Allah merupakan kesyirikan, demikian juga menyembelih hewan untuk selain Allah. Barangsiapa sujud untuk selain Allah atau menyembelih hewan untuk selain Allah setelah dijelaskan hukumnya kepadanya maka ia menjadi orang musyrik kafir, Allah tidak menerima amalannya yang sunah tidak juga amal yang wajib, meskipun ia shalat dan berpuasa. Sesungguhnya amalan-amalan orang musyrik tidak diterima dan jika meninggal di atas kesyirikan maka sungguh Allah tidak mengampuninya. Allah ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” dan Allah berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” Juga berfirman: “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” Adapun jika ia bertaubat sebelum kematiannya dengan taubat nasuha maka sesungguhnya Allah mengampuninya, sebagaimana perkataan Allah subhanahu wata’ala: Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” Para ulama’ umat Islam telah bersepakat bahwa ayat ini turun terkait dengan orang-orang yang bertaubat, adapun ayat dalam surat an-Nisa’ yaitu: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” ayat ini turun untuk orang-orang yang tidak bertaubat, yaitu mereka yang meninggal di atas kekafiran dan kemaksiatan mereka. Kita memohon keselamatan kepada Allah.
Semoga Allah memberi taufiq dan semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Komite Tetap Riset Ilmiyah dan Fatwa
Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil Ketua : Abdurrazzaq ‘Afifi
Anggota : Abdullah bin Ghudayan
Anggota : Abdullah bin Qu’ud
(Sumber : Fatwa lajnah daimah lilbuhuts al-ilmiyah walifta’ tentang aqidah yang disusun oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazaq Ad-Duwaisy, dari situs www.dorar.net atau mauqi’u ad-durar as-saniyah).
Beri Komentar