HADITS HADITS TENTANG SHOLAT LIMA WAKTU KE 19
HADITS ANAS BIN MALIK:
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِلَّهِ مَلَكًا يُنَادِي عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ: يَا بَنِي آدَمَ، قُومُوا إِلَى نِيرَانِكُمْ الَّتِي أَوْقَدْتُمُوهَا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَأَطْفِئُوهَا بِالصَّلَاةِ»
Dari Anas, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Alloh memiliki malaikat yang menyeru pada tiap-tiap sholat (lima waktu), “Wahai Bani Adam, berdirilah menuju api kamu, yang kamu menyalakannya kepada dirimu sendiri, kemudian padamkan api itu dengan sholat!”
(HR. Thobroni di dalam Al-Mu’jamush Shoghir, 2/262, no. 1135; dan di dalam Al-Mu’jamul Ausath, 9/173, no. 9452. Di dalam kitab Shohih at-Targhib wat Tarhib, no. 358, Syaikh Al-Albani berkata: “Hasan lighoirihi”)
HADITS ABDULLOH BIN MAS’UD:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«تَحْتَرِقُونَ، تَحْتَرِقُونَ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْفَجْرَ غَسَلَتْهَا، ثُمَّ تَحْتَرِقُونَ تَحْتَرِقُونَ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الظُّهْرَ غَسَلَتْهَا،
ثُمَّ تَحْتَرِقُونَ تَحْتَرِقُونَ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْعَصْرَ غَسَلَتْهَا، ثُمَّ تَحْتَرِقُونَ تَحْتَرِقُونَ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْمَغْرِبَ غَسَلَتْهَا،
ثُمَّ تَحْتَرِقُونَ تَحْتَرِقُونَ، فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْعِشَاءَ غَسَلَتْهَا، ثُمَّ تَنَامُونَ فَلَا يُكْتَبُ عَلَيْكُمْ شَيْءٌ حَتَّى تَسْتَيْقِظُونَ»
Dari Abdulloh bin Mas’ud, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Kamu terbakar (dengan dosa-dosa), kamu terbakar (dengan dosa-dosa). Jika kamu melakukan sholat subuh, maka sholat itu membersihkannya (dosa-dosa).
Kemudian kamu terbakar (dengan dosa-dosa), kamu terbakar (dengan dosa-dosa). Jika kamu melakukan sholat zhuhur, maka sholat itu membersihkannya (dosa-dosa).
Kemudian kamu terbakar (dengan dosa-dosa), kamu terbakar (dengan dosa-dosa). Jika kamu melakukan sholat ashar, maka sholat itu membersihkannya (dosa-dosa).
Kemudian kamu terbakar (dengan dosa-dosa), kamu terbakar (dengan dosa-dosa). Jika kamu melakukan sholat maghrib, maka sholat itu membersihkannya (dosa-dosa).
Kemudian amu terbakar (dengan dosa-dosa), kamu terbakar (dengan dosa-dosa). Jika kamu melakukan sholat isya’, maka sholat itu membersihkannya (dosa-dosa).
Kemudian kamu tidur, maka tidaklah ditulis sesuatupun (dosa) terhadap kamu, sehingga kamu bangun”.
(HR. Thobroni di dalam Al-Mu’jamush Shoghir, 1/91, no. 121; dan di dalam Al-Mu’jamul Ausath, 2/358, no. 2224. Di dalam kitab Shohih at-Targhib wat Tarhib, no. 357, Syaikh Al-Albani berkata: “Hasan Shohih”)
HADITS ABDULLOH BIN MAS’UD:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: ” يُبْعَثُ مُنَادٍ عِنْدَ حَضْرَةِ كُلِّ صَلَاةٍ فَيَقُولُ: يَا بَنِي آدَمَ، قُومُوا فَأَطْفِئُوا عَنْكُمْ مَا أَوْقَدْتُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَيَقُومُونَ فَيَتَطَهَّرُونَ وَتَسْقُطُ خَطَايَاهُمْ مِنْ أَعْيُنِهِمْ، وَيُصَلُّونَ فَيُغْفَرُ لَهُمْ مَا بَيْنَهُمَا، ثُمَّ يُوقِدُونَ فِيمَا بَيْنَ ذَلِكَ،
فَإِذَا كَانَ عِنْدَ صَلَاةِ الْأُولَى نَادَى: يَا بَنِي آدَمَ، قُومُوا فَأَطْفِئُوا مَا أَوْقَدْتُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَيَقُومُونَ فَيَتَطَهَّرُونَ وَيُصَلُّونَ فَيُغْفَرُ لَهُمْ مَا بَيْنَهُمَا،
فَإِذَا حَضَرَتِ الْعَصْرُ فَمِثْلُ ذَلِكَ، فَإِذَا حَضَرَتِ الْمَغْرِبُ فَمِثْلُ ذَلِكَ، فَإِذَا حَضَرَتِ الْعَتَمَةُ فَمِثْلُ ذَلِكَ، فَيَنَامُونَ وَقَدْ غُفِرَ لَهُمْ “، ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَمُدْلِجٌ فِي خَيْرٍ، وَمُدْلِجٌ فِي شَرٍّ»
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, dari Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: “Seorang (malaikat) penyeru diutus pada tiap-tiap sholat (lima waktu), kemudian dia menyeru, “Wahai Bani Adam, berdirilah kemudian padamkan (api dosa) yang kamu nyalakan kepada dirimu sendiri!”. Maka mereka berdiri, kemudian bersuci, dan dosa-dosa gugur dari mata mereka. Mereka melakukan sholat (subuh), sehingga diampuni (dosa-dosa) di antara keduanya (yakni antara ‘isya dengan subuh)”. Kemudian mereka membakar diri mereka (dengan melakukan dosa-dosa) setelah itu.
Kemudian di waktu sholat pertama (zhuhur), (malaikat) menyeru (lagi), “Wahai Bani Adam, berdirilah kemudian padamkan (api dosa) yang kamu nyalakan kepada dirimu sendiri!”. Maka mereka berdiri, kemudian bersuci, dan melakukan sholat (zhuhur), sehingga diampuni (dosa-dosa) di antara keduanya (yakni antara subuh dengan zhuhur)”.
Kemudian jika datang waktu sholat ashar, maka seperti itu.
Kemudian jika datang waktu sholat maghrib, maka seperti itu.
Kemudian jika datang waktu sholat ‘atamah (isya’), maka seperti itu.
Kemudian mereka tidur, dan dosa-dosa mereka telah diampuni.
Kemudian Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka sebagian manusia tidur di dalam kebaikan (ketaatan), namun bagian manusia tidur di dalam keburukan (kemaksiatan)”.
(HR. Thobroni di dalam Al-Mu’jamul Kabir, 10/141, no. 10252; dan di dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 5444. Di dalam kitab Shohih at-Targhib wat Tarhib, no. 355, Syaikh Al-Albani berkata: “Shohih lighoirihi”. Dan beliau menghasankannya di dalam Silsilah Ash-Shohihah, no. 2520)
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits-hadits ini, antara lain:
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits-hadits yang agung ini. Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Bakda Ashar Kamis, 6-Shofar-1442 H / 24-September-2020 M
Beri Komentar