AYAT-AYAT AL-QUR’AN PANGGILAN AR-ROHMAN KEPADA INSAN
QS. An-Nisa’/4: 1
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا – ١
Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Robb-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa’/4: 1)
PETUNJUK-PETUNJUK AYAT:
1- Perintah Alloh Ta’ala kepada manusia untuk bertaqwa kepada-Nya. Karena Alloh adalah Robb manusia, yaitu Pencipta, Pemilik, Penguasa, Pemberi rizki, Yang Menghidupkan dan Yang mematikan manusia.
2- Perintah bertaqwa disebut dua kali di dalam satu ayat menunjukkan pentingnya.
3- Imam Ibnu Rojab Al-Hambali (wafat 795 H) -semoga Alloh merahmatinya- berkata: “Asal arti taqwa adalah: hamba menjadikan perlindungan yang akan melindunginya dari apa yang dia takutkan dan dia waspadai. Maka taqwa hamba kepada Robbnya adalah dia menjadikan perlindungan yang akan melindunginya dari apa yang dia takutkan dan dia waspadai dari Robbnya, yaitu dari kemarahanNya, kemurkaanNya, dan siksaNya, dengan cara melaksanakan ketaatan kepadaNya dan menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan kepadaNya”. (Kitab Jami’ul “ulum wal Hikam, juz 1, hlm: 398, diteliti oleh: Syaikh Syu’aib Al-Arnaouth dan Syaikh Ibrohim Bajis, penerbit: Muasasah Ar-Risalah)
4- Di antara sebab manusia wajib bertaqwa kepada Alloh adalah karena Dia adalah Pencipta manusia dari tidak ada menjadi ada.
5- Seluruh manusia adalah keturunan Nabi Adam dan Ibu Hawa. Sehingga derajat manusia tidak ditentukan oleh nasab, sebab asal nenek moyangnya sama. Tetapi derajat kemuliaan manusia adalah dengan taqwanya. (Lihat QS. Al-Hujurat/49: 13)
6- Perintah Alloh kepada manusia untuk shilatur rohmi. Imam Nawawi (wafat th 676 H) rohimahulloh berkata: “Shilatur rohmi adalah berbuat baik kepada kerabat sesuai dengan keadaan al-washil (orang yang berbuat baik) dan maushul (orang yang menerima perbuat baik), terkadang shilatur rohmi dilakukan dengan harta, terkadang dengan melayani, terkadang dengan berkunjung, dan lainnya”. (Syarah Muslim, 2/201) Shilatur rohmi juga terkadang dengan menjenguk kerabat yang sakit, mendatangi undangan, memberikan ucapan selamat dengan perkara yang menyenangkan, memberikan hiburan di saat musibah, membayarkan hutang, menghilangkan kesusahan, memberikan pelayanan, memberikan nasehat, memerintahkan kebaikan, melarang kemungkaran, mengajak kepada kebaikan, dan lainnya.
7- Keimanan bahwa Allah selalu mengawasi manusia adalah faktor pendorong untuk bertaqwa dan melakukan shilatur rohmi.
Inilah sedikit penjelasan dari ayat yang agung ini. Semoga Alloh selalu membimbing kita di atas jalan yang lurus.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, bakda zhuhur Ahad, 24-Romadhon-1441 H / 17-Mei-2020 M
Beri Komentar