AYAT-AYAT AL-QUR’AN PANGGILAN AR-ROHMAN KEPADA INSAN
QS. An-Nisa’/4: 174-175
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَكُمْ بُرْهَانٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكُمْ نُوْرًا مُّبِيْنًا – ١٧٤
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَاعْتَصَمُوْا بِهٖ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِيْ رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍۙ وَّيَهْدِيْهِمْ اِلَيْهِ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۗ – ١٧٥
Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu burhan (bukti kebenaran) dari Tuhanmu (yaitu Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran).
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepadanya (agama-Nya; kitab-Nya) niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. (QS. An-Nisa’/4: 174-175)
PETUNJUK-PETUNJUK AYAT:
1- Persaksian Alloh Ta’ala bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul (utusan)Nya, dan telah datang dengan bukti kebenaran yang menghilangkan alasan tidak beriman dan menghapuskan keraguan. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)
2- Kitab suci Al-Qur’an adalah cahaya yang terang benderang. Memuat ilmu orang-orang dahulu dan kemudian, berita-berita yang benar dan bermanfaat. Memerintahkan semua keadilan, berbuat baik kepada orang lain, dan kebaikan. Serta melarang semua kezholiman dan keburukan. Manusia berada di dalam kegelapan jika tidak mengambil sinar dari cahayanya, dan berada di dalam kesusahan jika tidak mengambil faedah dari kebaikannya. (Lihat Tafsir As-Sa’diy)
3- Ada dua sikap manusia kepada Al-Qur’an: beriman dan tidak beriman.
4- Ada dua keterangan ulama tentang makna “berpegang teguh kepadanya”, pertama: bertawakkal kepada Alloh, kedua: berpegang teguh kepada Al-Qur’an. Kedua makna itu tidak bertentangan dan saling melengkapi. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)
5- Barangsiapa yang beribadah kepada Alloh dan bertawakkal kepadaNya di dalam segala urusannya, Alloh akan memasukkannya ke dalam sorga, melipat gandakan kebaikannya, dan meninggikan derajatnya. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)
6- Orang-orang mukmin di dunia mengikuti jalan istiqomah dan keselamatan di dalam keyakinan dan perbuatan, sedangkan di akhirat mengikuti jalan Alloh yang lurus menuju taman sorga.
7- Sebaliknya orang-orang kafir aka mendapatkan kesesatan di dunia dan kecelakaan di akhirat.
Inilah sedikit penjelasan dua ayat yang agung ini. Semoga Alloh selalu membimbing kita di atas jalan yang lurus.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, bakda zhuhur Ahad, 24-Romadhon-1441 H / 17-Mei-2020 M
Beri Komentar