PPIA Sragen- Alhamdulillaahil-ladzii bini’matihi tatimmush-saalihaat, akhir-akhir ini di negeri kita dan di Dinia secara umum sedang di uji oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dengan merebaknya virus corona. Maka mari kita bersama menyikapi kehadiran wabah covid-19 sebagai ujian keimanan, mudah-mudahan kita lulus bahkan berhasil meraih pahala syahid bagi yang wafat maupun yang selamat. Lalu kita hadapi juga dengan bersabar, bertawakkal dan bertaubat kepada Allah, di antaranya dengan masing-masing memperbanyak beristighfar dan berupaya kembali ke jalan kehidupan yang diridhoi Alloh SWT sesuai petunjuk Alquran dan as-sunnah.
Kebijakan Memulangkan Santri
Dalam kondisi seperti ini Ponpes harus memulangkan semua santri sesuai himbauan dari pemerintah, kebijakan ini diambil dengan berbagai macam pertibangan antara lain jumlah santri yang banyak dan perkembangan wabah sampai saat ini. Dan kebijakan sudah tertuang dalam Surat Keputusan Pengurus Ponpes dalam menghadapi wabah covid 19.
Kebijakan Pembelajaran Daring
Sistem Boarding School yang selama ini berjalan membuat Ponpes asing dengan pembelajaran daring, namun Ponpes tetap harus mejalankan sistem dengan metode seperti ini karena kondisi luar biasa. Sebagai komitmen Ponpes dalam melanjutkan proses pembelajaran di akhir semester, pembelajaran daring adalah opsi yang dipilih. “untuk kelas 7,8 MTW dan kelas 10, 11 MA dilakukan pembelajaran daring mengguakan media WhatsApp sebagai pilihan yang paling mudah. untuk teknis akan dijelaskan oleh wali kelas masing-masing kepada wali murid”, jelas Kepala Madrasah Ustadz Agus Sarwono. “untuk kelas 9 MSW dilakukan Ujian dan Tahfidz secara online. Untuk kelas 12 MA berhubung sudah selesai ujian jadi tinggal menjalankan Tahfidz secara online ” Lanjut Ustadz Agus. Pembelajaran daring ini langsung dikontrol langsung oleh Ustadz Agus dengan rutin memberikan arahan kepada seluruh civitas yang terlibat dalam pembelajaran daring ini.
Kebijakan Pembayaran Santri
Sistem pembelajaran daring bukan tanpa masalah, biaya yang dibutuhkan jg lebih banyak dan yang paling utama adalah kuota internet. belum lagi masalah sosial yang ditimbukan dari sistem pembelajaran ini.
Untuk pembayaran santri tidak ada kebijakan yang berubah, dibawah ini paparan dari pimpinan Ponpes.
“Alhamdulillah sesuai denga komitmen yg disampaikan di awal tahun bahwa hubungan pesantren dengan wali santri adalah tolong menolong (taawun) dalam mendidik anak-anak bukan berbisnis. Maka kami sampaikan kpd para wali santri bahwa semua dana yg sdh di berikan ke pesantren tidak ada yg diambil yayasan dan pribadi pengurus. Semua dana yg masuk digunakan untuk mensukseskan pembelajaran dan pendidikan anak-anak kita semua. Demikian juga di masa pandemi covid19 ini dana yg masuk insya Allah akan digunakan untuk kepentingan para pengajar, pengasuh, karyawan serta para santri nanti ketika masuk dan selama pembelajaran online yg diadakan di masa fakum pendidikan ini. Alhamdulillah ponpes baru mengadakan mesin jenset listrik untuk gedung MSW dgn kekuatan bisa menerangi seluruh gedung dan kebutuhan santri bila mati lampu. Semua ini adalah bentuk komitmen pengurus pesantren untuk terus meningkat kan layanan pendidikan anak anak kita semua. Sehingga pembayaran syahriyah para wali santri tidak ada yg rugi atau dirugikan. Sebab semua akan kembali kepada pelayanan dan fasilitas untuk kenyamanan para santri. Juga sedang dalam proses pembebasan tanah di Utara pesantren yg mudah mudahan dimudahkan Allah bisa selesai dan bisa dijadikan ruang aktifitas,bermain dll buat para santri lebih sehat dan lebih baik.” terang Ustadz Kholid Syamhudi. https://mostbet-games.net/ar-tn/ “Semoga Allah mencatat semua yg diberikan para wali santri kepondok sebagai infaq, sedekah dan amal shalih. Silahkan bila ada wali santri yg ingin memberi lebih kepada pesantren juga insya Allah akan kembali kepada pelayanan dan kemudahan belajar mengajar di ponpes kita.” lanjut Ustadz Kholid syamhudi.
Demikian penjelasan singkat Ponpes dalam menghadapi situasi wabah saat ini.
Beri Komentar