Sragen, PPIA – Beberapa waktu yang lalu, kita semua sempat dikagetkan oleh bencana alam yang sempat melanda beberapa daerah di Pulau Sulawesi, tepatnya Sulawesi Tengah. Hal ini lantas membuat kita sedih melihat banyak saudara kita, terutama saudara seiman kita harus menanggung cobaan yang begitu berat ini. Rumah yang luluh lantah, kehilangan orang-orang tercinta, beban hidup yang berat dan masih banyak lagi. Semoga Allah Subhanaahu wa ta’aalaa melapangkan dada-dada saudara kita, dan menjadikan mereka dan kita semua menjadi hamba-hamba-Nya yang bersabar dan bersyukur.
Oleh karena itu, Pondok Pesantren Ibnu Abbas Assalafy, Sragen, telah mengadakan penggalangan donasi bagi para korban bencana di Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya. Bekerja sama dengan Organisasi Santri Pesantren Ibnu Abbas (OSPIA), serta warga sekitar pondok, termasuk ta’mir dan RISMA Masjid Baitul Mushtofa Desa Beku, Kliwonan, agar program ini bisa terlaksana dengan semaksimal mungkin.
Sama seperti penggalangan donasi sebelumnya, yang menjadi target kali ini adalah para warga Ponpes Ibnu Abbas, terutama para santri, jajaran asatidzah dan karyawan, para wali santri, dan warga sekitar. Namun yang sedikit berbeda adalah, panitia lebih menekankan kepada bentuk donasi yang berupa uang, dibandingkan yang lain. Walaupun, panitia sendiri tidak menolak bantuan dalam bentuk yang lain selain uang.
Kali ini, juga, kembali Ustadz Kholid Syamhudi –hafidzohulloh-, mudir Ponpes Ibnu Abbas berangkat ke lokasi bencana mewakili PPIA bersama tim dari PULDAPII untuk mengantar barang-barang donasi, sekaligus membantu dalam menangani para korban bencana alam di sana. Beliau menegaskan bahwa, untuk saat ini pesantren belum mengirimkan tim khusus ke lokasi, tetapi beliau tidak menafikan, jikalau memungkinkan, akan segera dikirimkan tim khusus ke sana. Dilansir bahwasanya tidak ada kendala berarti saat pengiriman donasi ke lokasi bencana, “Alhamdulillah, lancar” ujar penanggung jawab program penggalangan donasi, Ustadz Abdul Hamid –hafidzhulloh-, saat ditanya perihal hal tersebut (22/10/2018).
Total donasi yang diberikan lewat PPIA sebesar Rp. 32.250.000, bersama Ustadz Abu Qotadah, tim as-Sunnah, dan tim dari PULDAPII, Ustadz Kholid Syamhudi menyerahkan donasi tersebut ke posko bantuan atas nama PULDAPII peduli.
Ustadz Kholid Syamhudi (tengah) bersama Ustadz Abu Qotadah (kiri), dan tim dari PULDAPII sedang menuju lokasi bencana
Sekilas penampakan beberapa lokasi yang terkena dampak gempa dan tsunami,
Jalan-jalan dan rumah-rumah luluh lantah
Jembatan di Petobo setelah gempa dan tsunami
Dilaporkan, kemaren dini hari (23/10/2018), Palu kembali diguncang gempa berskala 5,2 magnitudo.
Diharapkan bantuan dari PPIA dan yang lainnya, baik organisasi maupun perseorangan, dapat meringankan beban para korban bencana alam di Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya, serta menjadi amal sholeh bagi para penyumbang, dan para relawan yang membantu di lokasi bencana.
Beri Komentar